Evaluasi pengelolaan produk sampingan dan limbah padat untuk meningkatkan pendapatan rumah potong ayam CV. Boga Samitra, Soreang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Marianti, Maria Merry
dc.contributor.author Chrissela
dc.date.accessioned 2017-03-22T03:03:55Z
dc.date.available 2017-03-22T03:03:55Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp33624
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/1147
dc.description 22396 - FE en_US
dc.description.abstract Daging ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang memberikan kontribusi yang besar untuk memenuhi asupan gizi masyarakat. Rumah Potong Ayam (RPA) merupakan salah satu industri yang dapat memenuhi kebutuhan daging ayam. CV Boga Samitra adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri RPA. CV Boga Samitra dapat memproduksi kurang lebih 1.700 ekor ayam per hari. Proses pemotongan ayam ini menyebabkan dihasilkannya produk sampingan (kepala ayam, kaki ayam, jantung ayam, usus ayam, hati dan ampela ayam) dan limbah padat (kotoran ayam dan bulu ayam) yang sangat banyak setiap hari. Produk sampingan yang dihasilkan dalam satu hari kurang lebih 94 kg. Perusahaan saat ini hanya dapat menjual 33% dari total produk sampingan yang dihasilkan selama bulan Januari-Juni 2016 dan tersisa 67% produk sampingan yang harus disimpan. Jika produk sampingan tidak dikelola dengan baik maka akan terus terakumulasi, padahal tempat untuk menyimpan produk tersebut terbatas. Selain itu dapat menimbulkan tambahan biaya penyimpanan. Limbah padat yang dihasilkan dalam satu hari kurang lebih 36 kg. Limbah padat tidak dijual seperti produk sampingan melainkan dibuang. Bila limbah padat dibuang sembarangan, limbah padat tersebut dapat merugikan dan menimbulkan masalah bagi masyarakat dan lingkungan. Produk sampingan dan limbah padat bila dikelola dengan tepat dapat memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan. Cara agar perusahaan dapat menjaga lingkungan tetapi mendapatkan keuntungan adalah dengan tidak membuang limbah sembarangan dan memilah-milah produk sampingan dan limbah padat sesuai jenisnya kemudian dijual kepada potential customer. Sebelum terjual, produk sampingan dan limbah padat disimpan sebagai persediaan perusahaan. Dengan adanya persediaan, maka timbullah biaya-biaya persediaan. Salah satu biaya yang timbul dari biaya persediaan adalah biaya penyimpanan. Melihat timbulnya biaya-biaya yang seharusnya dapat diminimalkan, maka muncullah usulan beberapa alternatif untuk membantu meminimalkan biaya-biaya tersebut. Alternatif-alternatif tersebut kemudian dibandingkan dengan alternatif lainnya. Hal yang dibandingkan yaitu jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah business research. Tipe business research dalam penelitian ini adalah applied research. Penelitian ini dilakukan selama produksi periode Januari 2016 hingga Juni 2016. Teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan data tertulis perusahaan. Sumber data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder Berdasarkan hasil evaluasi, 67% produk sampingan disimpan dalam ruang penyimpanan dingin. Hal tersebut menimbulkan biaya penyimpanan yang tinggi bagi perusahaan. Saat ini limbah padat tidak dijual oleh perusahaan, perusahaan hanya membuangnya dengan alasan tidak ada yang berminat untuk membeli limbah padat tersebut. Maka dari itu, akan diteliti masing-masing dua alternatif untuk produk sampingan dan limbah padat kemudian dibandingkan agar perusahaan mendapatkan solusi agar pengelolaannya lebih efisien dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Produk sampingan memiliki dua alternatif untuk dibandingkan. Alternatif pertama untuk produk sampingan yaitu produk sampingan terjual sebagian (33%) kemudian disimpan (67%) untuk dijual dengan waktu yang tidak dapat ditentukan. Alternatif kedua untuk produk sampingan yaitu produk sampingan dijual semua tanpa ada yang disimpan. Limbah padat memiliki dua alternatif untuk dibandingkan. Alternatif pertama untuk limbah padat yaitu limbah padat dibuang seluruhnya. Alternatif kedua untuk limbah padat yaitu limbah padat dijual seluruhnya. Setelah dilakukan perbandingan dari masing-masing alternatif, pengelolaan produk sampingan dan limbah padat disarankan seperti alternatif kedua agar perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya. Tambahan laba yang didapatkan dari produk sampingan sebesar Rp 443.426.567,00. Tambahan laba yang didapatkan dari limbah padat sebesar Rp 13.488.560,00. Walaupun terdapat tambahan biaya yang lebih besar pada alternatif kedua, tetapi perusahaan tidak merusak lingkungan serta dapat meningkatkan nilai jual produk dan limbah bila didistribusikan dengan tepat kepada pihak lain dan memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. en_US
dc.publisher Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.title Evaluasi pengelolaan produk sampingan dan limbah padat untuk meningkatkan pendapatan rumah potong ayam CV. Boga Samitra, Soreang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2012120099
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0412066003
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI603#Manajemen


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account