Analisis perbandingan hyperparameter pada model Besag, York, and Mollie (BYM) dalam mengestimasi risiko relatif penyebaran penyakit dengue di Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kristiani, Farah
dc.contributor.author Claresta
dc.date.accessioned 2021-04-29T04:36:23Z
dc.date.available 2021-04-29T04:36:23Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39842
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11479
dc.description 1671 - FTIS en_US
dc.description.abstract Penyakit Dengue merupakan salah satu penyakit yang berbahaya di dunia dan penyebarannya sangat cepat. Kasus penyakit Dengue cenderung meningkat setiap tahunnya, terutama di Indonesia. Jika dilihat secara geografis, kota Bandung merupakan tempat yang cocok untuk berkembangnya nyamuk Aedes dan padatnya penduduk di Kota Bandung meningkatkan risiko terserang penyakit Dengue. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, terdapat 1.786 pasien pada tahun 2017 dan mengalami peningkatan menjadi 3.394 pasien pada tahun 2018. Dengan melihat pertimbangan tersebut, maka akan dilakukan analisis risiko relatif penyebaran penyakit Dengue di Kota Bandung untuk melihat kecamatan mana saja yang memiliki risiko terserang penyakit Dengue paling tinggi. Perhitungan risiko relatif akan diestimasi dengan menggunakan pendekatan frekuentis dan Bayesian. Untuk pendekatan frekuentis, akan digunakan model Standardized Morbidity Ratio (SMR). Untuk pendekatan Bayesian, digunakan model spasial Besag, York & Mollie (BYM). Model spasial ini dipilih karena berdasarkan pengujian Indeks Moran, diketahui bahwa data penderita Dengue di kota Bandung mempunyai autokorelasi spasial. Pada model BYM, beberapa nilai hyperparameter yang berbeda akan disimulasikan untuk mencari model BYM yang paling sesuai dengan data penderita Dengue di Kota Bandung. Dari hasil analisa kecocokan model dengan data, yang diuji dengan metode Deviance Information Criterion (DIC), diperoleh nilai hyperparameter terbaik pada model BYM ini adalah (0,75; 0,005) dengan 0,75 sebagai nilai hi dan 0,005 sebagai nilai ni. Berdasarkan hasil estimasi risiko relatif dengan menerapkan model yang terbaik ini, diketahui bahwa kecamatan dengan risiko relatif sangat tinggi adalah Antapani, Buahbatu, Lengkong dan Rancasari, sedangkan kecamatan dengan risiko relatif tinggi adalah Arcamanik, Bandung Kidul dan Cinambo. Diharapkan dengan diketahuinya hasil estimasi ini, bisa diupayakan pencegahan dini agar jumlah penderita Dengue tidak terus bertambah. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Matematika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains - UNPAR en_US
dc.subject Penyakit Dengue en_US
dc.subject risiko relatif en_US
dc.subject hyperparameter en_US
dc.subject SMR en_US
dc.subject BYM en_US
dc.title Analisis perbandingan hyperparameter pada model Besag, York, and Mollie (BYM) dalam mengestimasi risiko relatif penyebaran penyakit dengue di Kota Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016710010
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430127503
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI616#Matematika


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account