Abstract:
Levy and Weitz (2001) menyatakan bahwa bauran eceran / bauran ritel merupakan suatu kombinasi dari faktor-faktor yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan memengaruhi keputusan pembelian. Pengecer memakai unsur-unsur bauran eceran (Retailing mix) untuk mencapai tujuan perusahaan berkaitan dengan orientasi perusahaan dan asumsinya mengenai perilaku konsumen serta bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk (a). mengetahui pelaksanan bauran ritel yang dilakukan oleh unit usaha retail KKBM Unpar, (b). mengetahui persepsi dari para konsumen mengenai pelaksanaan dari bauran ritel yang sudah dilaksanakan oleh unit usaha retail KKBM Unpar, dan (c).mengtahui kelemahan-kelemahan dari pelaksanaan bauran ritel dari unit usaha retail KKBM Unpar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebarkan baik secara langsung maupun melalui aplikasi typeform kepada 100 mahasiswa aktif Program Sarjana (S1) di semua Fakultas Universitas Katolik Parahyangan yang berada di Ciumbuleuit dengan metode sampling non-probability sampling. Peneliti melakukan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitaif dengan variabel Independen Customer Service, Location, Store Design and Display, Merchandise Assortments, Communication mix, dan Pricing.
Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut analisis peneliti tentang pelaksanaan bauran ritel yang ada di unit usaha retail KKBM ini menunjukan bahwa dimensi dari Location dan Communication Mix merupakan dimensi yang dalam pelaksanaannya masih tidak terlalu maksimal. Menurut persepsi para konsumen, semua indikator dari dimensi Location dan Communication Mix, serta 2 indikator dari dimensi Store Design & Display dan 1 indikator dari dimensi Merchandise Assortment masih menunjukan persepsi yang kurang baik dari para responden karena memiliki hasil rata-rata dalam rentang Kurang Setuju, sedangkan dimensi lain seperti Customer Service, 3 indikator dari dimensi Merchandise Assortment, 4 indikator dari Store Design & Display dan Pricing hampir secara keseluruhan mendapat persepsi yang positif dari para responden karena hasil rata-rata hitung menunjukan rentang Setuju. Sehingga bisa dikatakan bahwa dimensi yang mendapatkan persepsi kurang baik dari para responden tersebut merupakan kelemahan-kelemahan dari pelaksanaan bauran ritel dari unit usaha ritel KKBM Unpar ini.