Pola tatanan monumental Islami pada arsitektur Masjid Istiqlal

Show simple item record

dc.contributor.advisor Indrarani, Indri Astrina Fitria
dc.contributor.author Juwita, Ruth Dea
dc.date.accessioned 2020-10-27T07:23:13Z
dc.date.available 2020-10-27T07:23:13Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39719
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11320
dc.description 6145 - FTA en_US
dc.description.abstract Arsitektur monumental keagamaan terjadi bukan hanya karena karya arsitektur dapat menjadi simbol yang bermakna semata, tetapi juga karena konsolidasi identitas nasional, terutama di negara-negara pascakolonial, dapat terjadi atas faktor agama. Arsitektur keagamaan memiliki kemampuan untuk mengekspresikan yang 'tak terkatakan' dan transenden. Arsitektur keagamaan dapat mewujudkan citra keagamaan masyarakat yang dirumuskan melalui kerangka referensi yang didominasi oleh inti budaya dari pandangan dunia, etika, dan kepercayaan. Di saat bersamaan, masjid sebagai ruang ritual tidak hanya menjadi tempat bagi orang-orang percaya, tetapi juga bangunan monumental yang mewakili kebesaran sifat kepentingan yang berkuasa. Penelitianpenelitian sebelumnya masih banyak yang mendefinisikan masjid secara tradisional, yakni sebagai pusat tempat beribadah tanpa spesifikasi lebih lanjut. Penyederhanaan ini mendominasi analisis masjid pada umumnya, sehingga tampak mengesampingkan aspek-aspek lain yang juga ditampakkan dalam bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pola tatanan monumental Islami yang terwujud pada arsitektur Masjid Istiqlal. Masjid Istiqlal dipilih sebagai kasus studi karena dinilai signifikan sebagai karya arsitektur monumental keagamaan yang dibangun sebagai bentuk perwujudan identitas nasional Indonesia. Sesudah pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1949, muncul ide untuk membangun masjid negara sebagai wajah identitas nasional, mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Islam terbanyak di dunia. Dalam Masjid Istiqlal terwujud desain monumental yang tidak hanya mewujudkan visi dan gagasan Islami tetapi juga memainkan peran nyata dalam pengejawantahan visi nasional negara. Penelitian akan mengedepankan isu pola tatanan dari bentuk arsitektur yang memiliki peran monumental sekaligus berfungsi sebagai bangunan keagamaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Menggunakan pendekatan deskriptif-analitis, penelitian diawali dengan melakukan pendataan properti dan komposisi pembentuk monumental Islami lewat studi teori-teori terkait: teori arsitektur masjid, teori properti dan komposisi, dan teori lingkup. Data lapangan dikumpulkan dengan cara studi pustaka dan pengamatan objek studi kemudian dilengkapi dengan hasil wawancara. Analisis akan dibagi dalam tiga lingkup, terdiri dari lingkup lingkungan, lingkup tapak, dan lingkup bentuk, untuk mencari tahu apa pola tatanan monumental Islami yang terwujud pada arsitektur Masjid Istiqlal. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject pola tatanan en_US
dc.subject masjid en_US
dc.subject monumental en_US
dc.subject Islami en_US
dc.subject properti en_US
dc.subject komposisi en_US
dc.subject lingkup en_US
dc.title Pola tatanan monumental Islami pada arsitektur Masjid Istiqlal en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420186
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410047905
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account