dc.description.abstract |
Linton (2006:18) menyatakan kebudayaan adalah seluruh cara kehidupan dari
masyarakat yang mana pun dan tidak hanya mengenai sebagian dari cara hidup itu yaitu
bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Jadi kebudayaan
menunjuk kepada berbagai aspek kehidupan meliputi cara-cara berlaku, kepercayaankepercaayaan
dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia khas untuk suatu
masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan arsitektural Situs Ki Buyut Trusmi
yang masih dijaga oleh warga setempat, dilihat kebudayaannya dari aspek Religion and
Beliefs, Rite and Ceremonial, Gender Roles, Domestic Routine, dan Social Structure dan
bagaimana keterkaitannya wujud arsitektural Situs Ki Buyut Trusmi terhadap pengaruh
aktivitas kebudayaan di dalamnya.
Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Data
kemudian dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan
bangunan-bangunan yang membentuk ruang secara arsitektural yang terbentuk akibat
pengaruh aktivitas kebudayaan dan bagaimana pemanfaatan ruang yang terbentuk dari
pengaruh tersebut untuk aktivitas kesehariannya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas kebudayaan merupakan faktor utama
dalam mempengaruhi orientasi bangunan dan ruang-ruang yang ada sehingga aktivitas
kesehariannya akan memanfaatkan ruang yang terbentuk dari kebudayaan yang ada. Selain
itu, kebudayaan membuat adanya bentuk stuktur sosial yang mengajarkan harus
menghormati orang yang lebih tua dan harus taat kepada sang pencipta. |
en_US |