Abstract:
Rumah toko atau ruko merupakan bangunan dengan fungsi gabungan berupa hunian dan komersial yang umumnya tersusun secara berdempetan pada suatu kawasan. Bentuk bangunan ruko umumnya memiliki dimensi yang cenderung panjang dengan lebar yang sempit. Bentuk tatanan ruko yang diletakan secara berdempetan umumnya menghasilkan bangunan ruko hanya memilik satu sisi bukaan saja pada bagian muka bangunan. Sisi lain pada bangunan dikelilingi oleh bangunan ruko lainnya. Kondisi bukaan yang hanya terdapat pada muka bangunan tentunya mengurangi pergerakan udara dalam bangunan. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mencari rancangan sistem ventilasi satu sisi yang optimal dalam upaya meningkatkan pergerakan udara pada bangunan yang memanjang seperti bangunan ruko. Batasan penelitian ini berupa pergerakan udara yang terjadi pada bangunan ruko melalui perbedaan tekanan udara dan temperatur udara dan upaya peningkatan pergerakan udara melalui alternatif desain pada bangunan ruko.
Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif eksperimental. Penelitian mengambil data lapangan yang kemudian dilakukan evaluasi melalui simulasi terhadap kondisi eksisting bangunan objek studi. Simulasi alternatif desain terhadap objek studi juga dilakukan dalam upaya mengetahui alternatif desain yang efektif dalam meningkatkan pergerakan udara dalam bangunan. Alternatif desain yang dilakukan berupa perubahan luas dan letak lubang ventilasi udara masuk (inlet) dan keluar (outlet). Hasil dari analisis berupa perbandingan tingkat pergerakan udara yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam bentuk gambar CFD (Computational Fluid Dynamics), perbandingan grafik dan tabel.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah pergerakan udara pada bangunan lebih disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dalam bangunan dibandingkan dengan perbedaan temperatur udara dalam bangunan. Pergerakan udara dalam bangunan dengan sistem ventilasi satu sisi memiliki pola turbulensi. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor bukaan yang tidak optimal dapat mempengaruhi pola distribusi udara dalam bangunan. Faktor – faktor berupa luas dan letak bukaan ventilasi dalam bangunan dapat mempengaruhi pola pergerakan udara dalam bangunan. Pada bangunan dengan sistem ventilasi satu sisi, lubang tangga dapat dijadikan sebagai lubang bukaan agar udara tetap dapat bergerak secara vertikal pada tiap lantai bangunan. Perubahan desain pada bagian bukaan bangunan seperti luas dan letak lubang jendela (inlet) dan lubang tangga (outlet) dalam bangunan dapat meningkatkan distribusi pergerakan udara dalam bangunan dan mampu menurunkan tingkat temperatur udara dalam bangunan.