Ekpresi visual proporsi dan ornamentasi pada citra kawasan bergaya kolonial di Kota Lama Semarang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pangarso. F.X. Budiwidodo
dc.contributor.author Putri, Tasha Tahira
dc.date.accessioned 2020-10-14T01:17:03Z
dc.date.available 2020-10-14T01:17:03Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39795
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11279
dc.description 6221 - FTA en_US
dc.description.abstract Sebuah kota tidak lepas dari identitas yang membedakan kota tersebut dengan kota lain. Identitas sebuah kota cenderung terbentuk dari bagaimana persepsi penduduk memandang kotanya sendiri atau juga yang dapat disebut dengan citra kawasan. Panorama bentang kota adalah sebuah wadah untuk melihat citra kawasan sebuah kota yang cenderung dikenali dengan aspek fisik berupa elemen-elemen fisik yang membentuk sebuah kawasan yang kemudian memberikan pandangan ataupun persepsi untuk pengamatnya. Penelitian panorama bentang kota ini didasari oleh 3 literatur yang membahas panorama ruang kota ataupun townscape yaitu ‘The Concise Towncape’, ‘The Aesthetic Townscape’ dan ‘Roadform and Townscape’. Literatur-literatur tersebut merupakan kajian mengenai townscape pada kota-kota di Eropa dan di Jepang yang memperlihatkan perbedaan antara ekspresi ruang kota yang berbeda-beda baik karena elemen fisiknya maupun letak georgrafisnya. Begitupula dengan ekspresi ruang kota yang dapat terbentuk di Indoenesia. Dengan demikian, penelitian ini merupakan kajian mengenai ekspresi ruang kota yang terbentuk di Indonesia, khususnya di Semarang, Indonesia. Ruang kota yang dipilih untuk penelitian kali ini adalah Kota Lama Semarang yang merupakan kawasan bersejarah di Semarang. Kota Lama Semarang merupakan kawasan pariwisata yang dulunya merupakan kawasan permukiman elit Belanda. Hingga saat ini, bangunan yang terbangun di Kota Lama sebagian besar masih merupakan bangunan yang dibangun 200-300 tahun lalu. Untuk itu penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi ekspresi ruang kota tersebut melalui kajian grafis berupa pictorial analysis yang kemudian diberi penilaian dengan parameter semantic differential scale untuk mengkaji ruang kota. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selain sejarah itu sendiri, elemen fisik pembentuk kota sangat berpengaruh pada pembentukan ekspresi visual Citra Kawasan. Sehingga kajian ini dapat menjadi indikator dalam menilai ataupun membentuk sebuah kawasan atau ruang kota dalam membentuk identitas atau citra kawasan, terutama pada kota-kota beriklim tropis. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject panorama bentang kota en_US
dc.subject ekspresi visual bentang kota en_US
dc.subject citra kawasan en_US
dc.subject townscape en_US
dc.subject pictorial analysis en_US
dc.subject semantic differential scale en_US
dc.subject Kota Lama Semarang en_US
dc.subject Ornamentasi en_US
dc.subject Proporsi en_US
dc.title Ekpresi visual proporsi dan ornamentasi pada citra kawasan bergaya kolonial di Kota Lama Semarang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420166
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8861601019
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account