Abstract:
Film dan arsitektur adalah dua bentuk seni taktil yang bergantung pada beberapa indera
manusia sekaligus untuk dapat dinikmati. Walaupun begitu, kesamaan antara arsitektur dan film
seringkali diabaikan ketika mendesain atau mengapresiasi sebuah objek arsitektur. Dengan
melakukan studi mengenai hubungan film dengan arsitektur, ditemukan bahwa ada kualitas-kualitas
pada arsitektur yang berdasar pada konsep-konsep pada perfilman yang dapat memperkaya dan
memanipulasi ruang tempat manusia beraktivitas. Kualitas-kualitas unik ini disebut sebagai kualitas
sinematik. Namun, melihat ruang lewat sinema dapat memberikan kesan yang berbeda dibanding
mengalami ruang secara langsung. Kesamaan dan perbedaan ini berasal dari pengalaman sinematik
yang berbeda pada waktu mengalami ruang secara fisik dengan mengalami ruang lewat film yang
sudah disunting.
Untuk memahami topik sinematik dalam arsitektur lebih lanjut, dilakukan studi pada objek
arsitektur Bioskop Metropole. Objek arsitektur ini unik karena Bioskop Metropole pernah menjadi
latar tempat utama pada film roman-komedi Janji Joni. Penampilan bioskop di dalam film tersebut
dan penampilan bioskop di dunia nyata mungkin memiliki perbedaan, dan kualitas sinematik adalah
penentu perbedaan tersebut
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu kualitas sinematik di bioskop Metropole,
bagaimana kualitas sinematik tersebut memengaruhi representasi ruang-ruang Bioskop Metropole
dalam film Janji Joni, dan kualitas sinematik apa saja yang ada pada Bioskop Metropole. Metode
yang digunakan adalah deksriptif kualitatif, dengan data dari studi literatur dan observasi objek di
lapangan. Studi ini mencapai kesimpulan bahwa terdapat kualitas-kualitas sinematik tertentu pada
Bioskop Metropole, walaupun dalam derajat yang berbeda dengan yang ditunjukan dalam film Janji
Joni.