Abstract:
Bengkel MBS Motor merupakan bengkel sepeda motor umum yang terletak di
Jalan Buah Batu Kota Bandung. Berdasarkan data penggunaan jasa bengkel, jumlah
pengguna bengkel stagnan pada dua tahun belakangan ini. Menurut pemilik Bengkel
MBS Motor, mereka sudah meningkatkan fasilitas, pelayanan dan pemasaran dengan
baik namun mereka tidak mengetahui penyebab tingkat pengguna Bengkel MBS Motor
stagnan setiap tahunnya. Pemilik Bengkel MBS Motor telah menerapkan strategi
pemasaran berupa segmenting, targeting dan positioning. Namun strategi pemasaran
tersebut tidak sesuai dengan target market yang terjadi saat ini. Oleh karena itu,
perlunya memperbarui stategi pemasaran Bengkel MBS Motor agar dapat
meningkatkan penjualan serta bersaing dengan kompetitor bengkel motor lainnya.
Pada penelitian ini melakukan pengumpulan data menggunakan metode
choice based conjoint (CBC) berdasarkan atribut pertimbangan konsumen mengunjungi
bengkel motor. Hasil CBC tersebut akan diolah dengan menggunakan Latent Class
untuk melakukan pengelompokkan segmen. Metode lain yang digunakan yaitu
Correspondence Analysis untuk melakukan positioning atau membandingkan kelebihan
yang dimiliki Bengkel MBS Motor dengan bengkel motor lain. Hasil strategi pemasaran
tersebut akan dilakukan bauran pemasaran yang sesuai dengan target pasar.
Hasil pengelompokkan segmen Bengkel MBS Motor terdapat dua buah
segmen pasar yang terbentuk yaitu segmen quality focus dan segmen convenience
seeker. Berdasarkan hasil segmen yang terbentuk, dilakukan analisis targeting yang
menghasilkan segmen convenience seeker sebagai target pasar. Selanjutnya,
dilakukan positioning yang menghasilkan perceptual map dengan posisi Bengkel MBS
Motor memiliki kelebihan yaitu mekanik professional, hasil pekerjaan teliti, dan
pelayananan cepat. Perceptual map dapat memberi evaluasi bahwa Bengkel MBS
Motor ingin memiliki kelebihan lain yaitu sparepart lengkap dan berkualitas, garansi
meyakinkan dan suasana bengkel yang nyaman. Selain itu, perceptual map dapat
mengomunikasikan tagline yang berbunyi “better service, better day”. Hasil
segmenting, targeting dan positioning akan digunakan sebagai dasar bauran
pemasaran berupa 7p yang terdiri dari product, price, promotion, place, physical
evidence, people, dan process.