Abstract:
Persepsi masyarakat akan suatu bentuk dan ruang menjadikan satu lingkungan dengan lingkungan lainnya berbeda (Proshansky, 1978). Sedangkan perilaku masyarakat memberikan keunikan dalam setiap bentuk dan ruang yang tercipta. Desa Trusmi Cirebon merupakan salah satu desa tertua di Cirebon yang telah berdiri sejak abad ke-15. Sejarah yang panjang memberikan cerita tersendiri tentang penataan lingkungan dan estetika desa tersebut. Hal ini menjadikan Desa Trusmi Cirebon sebagai salah satu objek yang menarik dari segi estetika lingkungannya. Perkembangan fungsi dan kebutuhan di masyarakat Desa Trusmi juga menciptakan sebuah identitas dan citra estetika bagi kawasan tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengklasifikasikan estetika Desa Trusmi yang diwakilkan pada Jalan Trusmi dan Jalan Masjid Kramat Buyut Trusmi. Estetika Desa Trusmi ditinjau dari berbagai aspek seperti tatanan, fungsi focal point, massa bangunan, dan ruangruang terbuka. Untuk mengetahui estetika suatu lingkungan perlu dilakukan pengumpulan data berupa foto dan sketsa bangunan di sepanjang Jalan Trusmi dan Jalan Masjid Kramat Buyut Trusmi. Dari data tersebut dapat ditinjau bentuk, façade, pigmentasi, dan penggunaan materialnya. Lalu data terkait tatanan ruang dalam bangunan seperti denah untuk mengkaji konfigurasi spasial bangunan. Selain data tersebut, data lain bersumber dari observasi langsung ke Desa Trusmi dan wawancara dengan tokoh masyarakat dan warga Desa Trusmi. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa Desa Trusmi memiliki estetika sendiri yang dapat ditemukan melalui elemen fisik maupun non fisiknya seperti bentuk bangunan, pola façade, konfigurasi spasial, pigmentasi, penggunaan material, fungsi bangunan, aktivitas, dan kebutuhan masyarakat.