Abstract:
Huntap Pagerjurang adalah rumah pasca bencana yang dibangun pemerintah untuk menampung para korban erupsi Merapi pada tahun 2010. Pengungsi yang pindah ke huntap Pagerjurang ini terdiri dari beberapa dusun yang sengaja digabungkan oleh pemerintah di satu Kawasan Huntap pagerjurang, oleh karena adanya keterbatasan lahan. Hal ini menyebabkan adanya perubahan lingkungan drastic yang dialami warga pada saat direlokasikan ke Hunian Tetap Pagerjurang. Perubahan ini mengharuskan warga untuk tetap bertahan dan menyesuaikan diri. Pada kenyataannya, komunitas Huntap Pagerjurang dari dulu hingga sekarang masih ada dan tetap bertahan. Hal ini menunjukkan bahwa komunitas Huntap Pagerjurang sudah memiliki resiliensi komunitas yang membuat mereka dapat bertahan dari banyaknya kondisi tidak menyenangkan. Ruang Komunal merupakan salah satu wadah bagi warga dapat melakukan kegiatan bersama, dimana pada ruang komunal ini, faktor-faktor penguat resiliensi komunitas dapat terwujud melalui aktivitas yang dilakukan ataupun interaksi yang terjadi antar warga. Ruang komunal juga menjadi salah satu sarana bagi warga Huntap untuk dapat saling berinteraksi dan lebih mengenal satu sama lain, sehingga hubungan antar individu pada komunitas Huntap dapat terjalin lebih kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sarana ruang komunal pada Huntap Pagerjurang berperan dan berkontribusi dalam mencapai resiliensi komunitas. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap bagaimana ruang komunal pada Huntap Pagerjurang dapat memberikan peran dalam peningkatan resiliensi komunitas yang telah mereka miliki selama ini. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan di Huntap Pagerjurang dan membandingkannya dengan teori faktor penguat resiliensi komunitas. Data Huntap dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Namun dikarenakan adanya pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia di tengah penelitian ini, maka banyak data yang tidak dapat diobservasi. Kekurangan data diatasi dengan analisis yang didasarkan pada studi literasi yang lebih mendalam. Hasilnya adalah aktivitas bersama dan hal-hal tertentu yang terjadi pada ruang komunal dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan resiliensi komunitas pada Huntap Pagerjurang. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari faktor-faktor penguat resiliensi komunitas yang terdiri dari faktor pengembangan ekonomi, modal sosial, informasi & komunikasi, dan kompetensi komunitas. Dan akhirnya ruang komunal dapat berkontribusi pada penguatan resiliensi komunitas di Huntap Pagerjurang.