Abstract:
Pariwisata merupakan salah satu industri yang sangat dinamis serta manfaat nilai strategisnya mampu menjadi sektor andalan bagi pembangunan nasional lebih maju. Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai sektor andalan penghasil devisa terbesar negara di atas minyak & gas bumi, batu bara, kelapa sawit, dan karet alam yang memberikan dampak pada perkembangan PDB Nasional. Prospek kepariwisataan yang semakin cerah memberikan dorongan dan keharusan akan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja serta daya saing kepariwisataan nasional agar mampu menarik kunjungan para wisatawan yang optimal, khususnya wisatawan nusantara itu sendiri. Andil dari wisatawan nusantara atau domestik tidak dapat dianggap sebelah mata, bahwa pendapatan sektor pariwisata dan turis lokal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan devisa dari turis asing. Selain itu, biaya yang dikeluarkan para wisatawan lokal diyakini mampu menggerakkan perekonomian daerah, karena perjalanan wisatawan domestik sebagian besar adalah ke daerah-daerah yang jangkauannya lebih luas dibandingkan tujuan turis asing. Program nation branding saat ini sedang gencar dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan tagline “Pesona Indonesia”, yaitu untuk memperbaiki citra dan menarik perhatian wisatawan ke berbagai destinasi kepada orang Indonesia itu sendiri. Nation Branding adalah suatu teknik promosi untuk membangun citra suatu bangsa. Salah satu keuntungan nation branding yaitu untuk memengaruhi persepsi masyarakat terhadap suatu negara yang berdampak positif terhadap tingkat kunjungan wisatawan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif explanatory dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobabiliy sampling. dalam penelitian terdapat variabel bebas atau independent (X) yaitu Nation Branding terdiri dari exports, governance, investment, culture, people, dan tourism. Variabel terikat (Y) yaitu preferensi tujuan wisata. Hasil penelitian kemudian diuji menggunakan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji regresi linear berganda, dan Uji FTest dengan menggunakan alat bantu statistik yaitu software SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nation branding memberikan pengaruh signifikan terhadap preferensi tujuan wisata. Variabel bebas dari nation branding yang paling berpengaruh adalah culture dan tourism. Penulis menyarankan untuk meningkatkan tagline “Pesona Indonesia” dengan pemasaran yang lebih masif dan efektif secara konsisten. Selain itu, perlu adanya dukungan dan kerja sama yang optimal antar pemangku kepentingan kepariwisataan agar selaras dengan apa yang ingin disampaikan oleh tagline “Pesona Indonesia” tersebut.