dc.description.abstract |
Saat ini pertumbuhan residensial yang mencakup hunian vertikal meningkat pesat di kota-kota besar termasuk Kota Bandung. Pada kuartal pertama tahun 2018, pasokan residensial di Kota Bandung bertambah 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Hunian vertikal perlu didesain dengan baik sehingga dapat menjadi hunian yang nyaman untuk ditinggali. Fenomena yang banyak terjadi pada hunian vertikal berupa apartemen dan rumah susun saat ini adalah cukup banyak unit hunian yang didesain dengan luas minimal sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau dan dapat memaksimalkan jumlah unit pada tower. Luasan unit yang minim dapat menyebabkan ketidaknyamanan ruang gerak dalam unit hunian. Untuk mencapai kenyamanan ruang gerak di dalam unitnya, cukup banyak penghuni yang melakukan perubahan penataan ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perubahan penataan ruang, dampak perubahan penataan ruang terhadap pemenuhan standar kebutuhan ruang gerak, serta perubahan pola penataan ruang yang dilakukan oleh penghuni. Rusunami The Jarrdin, Cihampelas, Bandung merupakan hunian vertikal yang dipilih sebagai objek penelitian. Luasan unitnya tergolong cukup kecil sehingga perlu dikaji kenyamanan ruang gerak dalam unitnya. Pada Rusunami The Jarrdin, tipe unit 2 kamar tidur dengan luasan 33 m2 merupakan tipe unit yang terbanyak dan paling diminati sehingga tipe unit tersebut dipilih sebagai tipe unit yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Observasi dan wawancara dilakukan pada 10 sampel unit 2 kamar tidur pada tower A untuk memperoleh data perubahan penataan ruang di dalam unit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab perubahan penataan ruang pada unit 2 kamar tidur Rusunami The Jarrdin tower A yaitu faktor kebutuhan, faktor kebutuhan ruang gerak, faktor kenyamanan, faktor jumlah penghuni, faktor identitas diri, dan faktor gaya hidup. Perubahan penataan ruang memiliki dampak terhadap pemenuhan standar kebutuhan ruang gerak yaitu berupa peningkatan atau penurunan dari angka standar. Selain itu, terdapat pula beberapa perubahan pola penataan ruang dalam unit. Perubahan pola penataan ruang yang paling banyak ditemukan dari hasil penelitian ini adalah penambahan functional component (area servis) pada balkon dan kamar mandi. |
en_US |