Perubahan fisik spasial pada rumah tinggal sebagai bentuk adaptasi warga hunian tetap Pagerjurang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwisusanto, Yohanes Basuki
dc.contributor.author Chrystiawan, Verdy
dc.date.accessioned 2020-09-30T21:42:54Z
dc.date.available 2020-09-30T21:42:54Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39776
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11235
dc.description 6202 - FTA en_US
dc.description.abstract Program rekonstruksi perumahan pascabencana bertujuan memulihkan sekalius membangun ketahanan komunitas masyarakat yang rentan. Dalam pelaksanaannya masih kurang upaya menghubungkan rekonstruksi dengan ketahanan komunitas masyarakat. Perbaikan dan pembangunan aspek fisik bangunan menjadi fokus utama dibandingkan aspek sosial-budaya. Hal tersebut menyebabkan ketidaksesuaian pembangunan rumah dengan nilai sosial-budaya komunitas setempat. Hunian Tetap Pagerjurang merupakan program pemulihan dan rekonstruksi perumahan pascabencana korban erupsi merapi. Pelaksanaan program meliputi relokasi warga menuju lingkungan perumahan baru. Relokasi menyebabkan isu penyatuan lima dusun, keterbatasan luas lahan hunian, dan lingkungan perumahan yang asing. Komunitas hunian tetap Pagerjurang tetap bertahan, salah satu cara dengan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan. Salah satu bentuk penyesuian diri dengan melakukan perubahan fisik spasial pada hunian warga. Menarik untuk mengenali bentuk dan faktor yang mendasari perubahan fisik spasial, dan keterkaitannya dengan komunitas hunian tetap Pagerjurang yang bertahan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali bentuk dan faktor yang mendasari perubahan fisik spasial pada rumah tinggal warga, dan keterkaitan bentuk adaptasi tersebut dengan ketahanan komunitas yang sudah terjadi. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan dan mengkategorikan bentuk dan faktor yang mendasari perubahan fisik spasial dan lebih lanjut melihat keterkaitannya dengan ketahanan komunitas yang sudah terjadi dengan teori resiliensi komunitas. Data perubahan fisik spasial dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur sebagai pendukung data yang didapatkan. Hasilnya terdapat dua bentuk perubahan fisik spasial, bentuk perluasan ruang dan bentuk penambahan atau perubahan elemen fisk pada rumah tinggal warga. Terdapat tiga faktor kebutuhan yang mendasari perubahan dilakukan yakni : faktor fisiologis, faktor hubungan sosial, dan faktor rasa aman. Secara lebih lanjut diketahui terdapat dua bentuk perubahan fisik spasial yang memiliki keterkaitan dan berkontribusi terhadap kebertahanan komunitas hunian tetap Pagerjurang hingga saat ini. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject perubahan fisik spasial en_US
dc.subject adaptasi en_US
dc.subject resiliensi komunitas en_US
dc.subject Hunian tetap Pagerjurang en_US
dc.title Perubahan fisik spasial pada rumah tinggal sebagai bentuk adaptasi warga hunian tetap Pagerjurang en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420067
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428035801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account