dc.description.abstract |
Program rekonstruksi perumahan pascabencana bertujuan memulihkan sekalius membangun ketahanan komunitas masyarakat yang rentan. Dalam pelaksanaannya masih kurang upaya menghubungkan rekonstruksi dengan ketahanan komunitas masyarakat. Perbaikan dan pembangunan aspek fisik bangunan menjadi fokus utama dibandingkan aspek sosial-budaya. Hal tersebut menyebabkan ketidaksesuaian pembangunan rumah dengan nilai sosial-budaya komunitas setempat. Hunian Tetap Pagerjurang merupakan program pemulihan dan rekonstruksi perumahan
pascabencana korban erupsi merapi. Pelaksanaan program meliputi relokasi warga menuju lingkungan perumahan baru. Relokasi menyebabkan isu penyatuan lima dusun, keterbatasan luas lahan hunian, dan lingkungan perumahan yang asing. Komunitas hunian tetap Pagerjurang tetap bertahan, salah satu cara dengan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan. Salah satu bentuk penyesuian diri dengan melakukan perubahan fisik spasial pada hunian warga. Menarik untuk mengenali bentuk dan faktor yang mendasari perubahan fisik spasial, dan keterkaitannya dengan komunitas hunian tetap Pagerjurang yang bertahan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali bentuk dan faktor yang mendasari perubahan fisik spasial pada rumah tinggal warga, dan keterkaitan bentuk adaptasi tersebut dengan ketahanan komunitas yang sudah terjadi. Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan dan mengkategorikan bentuk dan faktor yang mendasari perubahan fisik spasial dan lebih lanjut melihat keterkaitannya dengan ketahanan komunitas yang sudah terjadi dengan teori resiliensi komunitas. Data perubahan fisik spasial dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur sebagai pendukung data yang didapatkan. Hasilnya terdapat dua bentuk perubahan fisik spasial, bentuk perluasan ruang dan bentuk
penambahan atau perubahan elemen fisk pada rumah tinggal warga. Terdapat tiga faktor kebutuhan yang mendasari perubahan dilakukan yakni : faktor fisiologis, faktor hubungan sosial, dan faktor rasa aman. Secara lebih lanjut diketahui terdapat dua bentuk perubahan fisik spasial yang memiliki keterkaitan dan berkontribusi terhadap kebertahanan komunitas hunian tetap Pagerjurang hingga saat ini. |
en_US |