dc.description.abstract |
Isu tentang ruang spiritual kini dikembalikan pada masa pasca modern setelah dilupakan pada zaman modern. Adanya kerinduan manusia akan ruang spiritual pada lingkungan hidupnya. Sayangnya, di Indonesia banyak karya-karya arsitektur yang cenderung modern, fokus pada fungsi tanpa melihat sisi emosional yang dapat ditimbulkan
dari karya arsitektur. Tidak banyak arsitek yang mulai melihat isu ini sebagai sebuah urgensi. Untuk mengembalikan ruang spiritual kembali dalam hidup kita di masa kini, kita perlu melihat dan menganalisis masa lalu, terutama pada karya-karya yang dibangun pada zaman pra-modern. Pura Gunung Lebah adalah salah satu karya zaman pra-modern yang dapat mendatangkan spiritualitas di ruang dalamnya sebagaimana karya pra-modern berpusat pada sosok yang lebih tinggi. Pura Gunung Lebah menawarkan sebuah ruang yang sensual untuk dinikmati, tidak hanya oleh masyarakat yang memeluk agama Hindu, tetapi dapat dirasakan pula secara universal oleh semua orang sehingga penelitian ini akan fokus pada bagaimana Pura Gunung Lebah dapat menciptakan ruang spiritual yang mampu berkomunikasi dengan penggunanya. Tujuan penelitian ini tak lain adalah untuk mengetahui ruang spiritual pada Pura Gunung Lebah dan bagaimana elemen arsitektur berperan dalam membentuk ruang spiritual agar arsitek mampu melanjutkan penelitian ini dan/atau mengaplikasikan cara mendesain ruang spiritual pada karyanya terlepas dari fungsi bangunan keagamaan atau bukan sehingga mampu memfasilitasi kebutuhan tertinggi manusia dalam mencapai transendensi diri dan mengembalikan isu ruang spiritual pada era post-modern ini. Penelitian ini bersifat kualitatif yakni dengan menggunakan metode deskriptifnaratif.
Peneliti akan mendeskripsikan keadaan existing Pura Gunung Lebah dan membandingkannya dengan teori-teori yang berkaitan dengan spiritualitas dan ruang spiritual. Pendekatan yang digunakan untuk melihat ruang spiritual ini adalah dengan teori atmosfer pada arsitektur sebagaimana Pura Gunung Lebah memiliki atmosfer yang
menciptakan kesakralan. Penelitian ini akan berupa observasi yang kemudian akan dianalisis menggunakan teori terkait. Hasilnya akan berupa analisis bagaimana ruang spiritual dapat terbentuk dan berkomunikasi dengan penggunanya sehingga harapannya Indonesia akan membuat lebih banyak ruang-ruang yang memiliki nilai spiritualitas yang tinggi. |
en_US |