Peran elemen arsitektural terhadap pengaruh soundscape Tamansari Yogyakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sugiarto, Roni
dc.contributor.author Kurniawan, Andrea Puspita
dc.date.accessioned 2020-09-28T03:41:50Z
dc.date.available 2020-09-28T03:41:50Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39797
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11220
dc.description 6223 - FTA en_US
dc.description.abstract Salah satu pembentuk soundscape pada Tamansari Yogyakarta adalah bagaimana peran elemen arsitektural dalam membentuk ruang. Dengan fungsi tempat wisata bersejarah yang memiliki nilai-nilai yang dijaga dengan kesadaran modernitas sehingga membentuk karakter yang khas, pengalaman audial pun memiliki karakter yang berbeda sehingga menjadi hal yang esensial pada penerapan konsep Tri Angga yang merupakan dasar kekeratonan Yogyakarta dengan ruangnya yang memiliki berbagai kombinasi yaitu ruang terbuka, ruang tertutup dan ruang semi terbuka. Seringkali pengalaman ruang audial pada ruang diabaikan, padahal pada pengalaman ruang yang memiliki nilai sejarah tidak hanya dapat dirasakan melalui pengalaman visual melainkan pengalaman multi-indra. Selain melalui bentuk yang kita lihat dan bunyi yang kita dengar kita juga melihat bentuk melalui apa yang kita dengar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari elemen-elemen arsitektural Tamansari Yogyakarta terhadap pembentukan soundscape. Metode yang digunakan adalah metode mix yaitu kualitatif, yaitu berupa studi literatur, pengamatan langsung kelapangan, kusioner, wawancara melalui kuantitatif, yaitu berupa aplikasi analisa pergerakan suara (Autodesk Ecotect), presentase kuisioner dan analisa deskriptif yaitu dilakukan berdasarkan teori intentions in architecture, persepsi, akustik dalam arsitektur, more than five senses, dan soundscape. Pengaruh soundscape didominasi dengan padatnya pengunjung Tamansari dan suara natural. Suara tersebut dipengaruhi dari elevasi, dimensi, material, serta ruang luar dan dalam. Elemen-elemen tersebut terdapat pada area permandian dan Sumur Gumuling (masjid bawah tanah) dengan perbedaan pada area permandian sudah mencapai kenyamanan sedangkan pada Sumur Gumuling belum mencapai titik kenyamanan suara. Maka dari itu Sumur Gumuling memerlukan penanganan gema / unwanted sound agar kualitas soundscape terhadap kenyamanan dan perwujudan konsep Tri Angga optimal di semua zona. Penelitian ini membuka kesempatan untuk dilakukan penelitan lanjutan yang memperdalam pengaruh elemen arsitektural terhadap soundscape Tamansari dalam hal pembentukan tempat wisata bersejarah dengan kearifan konsep Tri Angga dan memperluas referensi terhadap elemen-elemen arsitektural yang menciptakan pengalaman soundscape yang baik terhadap tempat wisata bersejarah. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject elemen arsitektural en_US
dc.subject soundscape en_US
dc.subject tempat wisata bersejarah en_US
dc.subject Tamansari Yogyakarta en_US
dc.title Peran elemen arsitektural terhadap pengaruh soundscape Tamansari Yogyakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016420046
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0413048206
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account