Abstract:
Universitas Prasetiya Mulya, adalah salah satu kampus yang menerapkan prinsip green building yang terletak di Tangerang, BSD. Berdasarkan hasil data penggunaan bangunan Gedung Hijau Jakarta, 2012, penggunaan energi paling banyak digunakan untuk pendinginan ruangan kemudian diikuti oleh pencahayaan. Apabila dilihat dari desain eksisting, diperlukan adanya perubahan desain fasad untuk mengoptimalkan intensitas pencahayaan alami yang masuk dan nilai transfer panas ke dalam bangunan.
Penelitian menggunakan metode deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Data pengukuran dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Penelitian evaluatif dilakukan dengan metode simulasi, yaitu dengan melakukan kontrol terhadap desain selubung bangunan, kemudian pengaruh yang muncul akibat simulasi ini akan diamati. Pengaruh yang muncul dikhususkan pada pencahayaan alami secara kuantitatif dan nilai OTTV. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan melakukan observasi pada objek studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selubung bangunan bagian timur laut memiliki nilai OTTV dan intensitas cahaya tertinggi. Hal ini dikarenakan cahaya matahari langsung yang masuk ke dalam bangunan akibat nilai WWR yang besar dan peneduh yang minim. Selain itu nilai transfer panas pada selubung timur laut yang tinggi dikarenakan penggunaan material kaca clear glass dengan koefisien peneduh kaca yang tinggi.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengubah penggantian material kaca, material lantai, penambahan elemen shading. Optimasi redesain selubung bangunan berhasil mengurangi nilai OTTV eksisting sebesar 48,68 W/m2 menjadi 31,19-34,62 W/m2 dengan intensitas cahaya yang sesuai standar untuk pemenuhan standar Greenship.