dc.description.abstract |
Fenol dan aseton merupakan senyawa yang memiliki berbagai kegunaan dalam industri,
di antaranya fenol dan aseton digunakan untuk membuat bisfenol A yang digunakan sebagai
bahan baku polimer polikarbonat dan epoxy resins. Secara komersil, fenol dan aseton
diproduksi melalui proses cumene secara bersamaan. Reaksi dalam proses cumene
melibatkan senyawa yang cukup banyak sehingga memerlukan sistem distilasi yang
kompleks dengan unit yang banyak.
Dalam industri, distilasi merupakan proses pemisahan yang paling intensif secara energi
sehingga perancangan sistem distilasi yang optimum sering menjadi tujuan utama untuk
meningkatkan profit suatu pabrik. Pada sistem distilasi proses cumene, banyaknya unit
distilasi yang diperlukan untuk memperoleh produk yang murni menyebabkan tingginya
biaya alat dan biaya energi pabrik untuk sistem distilasi. Pada penelitian ini dilakukan
reduksi tiga kolom distilasi dalam sistem pemisahan proses cumene menjadi satu kolom
biasa dan satu kolom dividing wall column (DWC) dengan tujuan mengurangi total annual
cost (TAC) pada tiga kolom tersebut.
Pada penelitian ini, sistem konfigurasi DWC disimulasikan dengan menggunakan model
tiga kolom untuk mensimulasikan kolom DWC yang tidak tersedia secara langsung pada
simulator proses komersial. Simulasi metode pintas dengan model DSTWU pada Aspen
Plus® dilakukan untuk konfigurasi konvensional untuk memperoleh tebakan awal parameter
untuk simulasi konfigurasi DWC dengan aturan heuristik yang diusulkan Becker, Godorr,
dan Kreis (2001). Setelah parameter tebakan awal diperoleh, dilakukan simulasi metode
eksak menggunakan model RADFRAC pada Aspen Plus® pada konfigurasi DWC hingga
konvergensi dan spesifikasi produk tercapai. Optimasi kemudian dilakukan pada 4 variabel
DWC, yaitu NTop, NBot, NFeed, dan rv. Hasil optimasi menunjukkan biaya energi DWC
lebih mahal tetapi secara TAC lebih murah dibanding konvensional. |
en_US |