Abstract:
Dewasa ini, pertumbuhan industri di Indonesia khususnya Sektor Industri Non
Migas semakin meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah limbah
yang dihasilkan dan mengakibatkan beberapa masalah terutama limbah industri yang tidak
diolah terlebih dahulu. Upaya meminimalisir dampak pencemaran yang ditimbulkan oleh
limbah dapat dilakukan dengan pengolahan lebih lanjut secara fisika, kimia, dan biologi.
Secara umum, pengolahan secara fisika dan kimia lebih banyak digunakan pada industri,
namun berbagai persoalan ditimbulkan seperti menghasilkan lumpur beracun dan
membutuhkan bahan atau alat sehingga cenderung mahal. Oleh karena itu, pengolahan
limbah secara biologi dapat menjadi solusi alternatif menggantikan pengolahan limbah
secara fisika dan kimia.
Pada penelitian ini, dilakukan kajian awal penggunaan alat fotobioreaktor dalam
proses biosorpsi ion logam tembaga (II) secara kontinu menggunakan mikroalga
Chlorella sp. Logam tembaga dipilih pada penelitian ini karena pada kadar rendah logam
ini dapat digunakan untuk pertumbuhan alga atau tanaman air, sedangkan pada kadar
tinggi dapat menimbulkan efek racun. Penelitian ini juga menggunakan mikroalga
Chlorella sp. sebagai biosorben karena memiliki beberapa kelebihan, seperti memiliki
efisiensi yang tinggi, selektif terhadap logam tertentu, dapat diregenerasi dan tidak
menghasilkan lumpur beracun. Selanjutnya, penelitian ini dilakukan secara kontinu karena
pada dasarnya pengolahan limbah di industri dimana sebagian besar dilakukan secara
kontinu, sehingga penelitian ini diharapkan dapat diterapkan pada industri untuk
mengurangi dampak logam berat yang dibuang ke lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa alat fotobioreaktor tipe flatpanel
yang digunakan dalam proses biosorpsi ion tembaga (II) menggunakan Chlorella sp.
Penelitian ini juga bertujuan mempelajari karakteristik proses biosorpsi kontinu, yaitu
profil konsentrasi atau persentase removal ion logam tembaga (II) selama proses biosorpsi
berlangsung. Pada penelitian ini dilakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis
filter yang sesuai kriteria dan lama waktu proses biosorpsi pada run utama. Analisis yang
dilakukan adalah analisis kepadatan sel dan analisis persentase removal ion logam tembaga
(II). Untuk analisis kepadatan sel dilakukan dengan metode Hemocytometer menggunakan
mikroskop, sedangkan analisis persentase removal dilakukan dengan menghitung
konsentrasi logam pada awal dan akhir proses biosorpsi. Pada percobaan pendahuluan
didapatkan filter bahan kapas akuarium dengan kain katun merupakan bahan yang paling
baik, walaupun masih memiliki kekurangan. Selanjutnya, untuk proses biosorpsi pada run
utama dilakukan hanya selama 7 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat
fotobioreaktor yang dirancang mampu digunakan dalam proses biosorpsi ion tembaga (II)
menggunakan mikroalga Chlorella sp. secara kontinu. Selain itu, proses biosorpsi
berlangsung cepat dan efektif pada 3 jam pertama. Pada sistem kontinu diperoleh
persentase removal tertinggi sebesar 18,47 %.