dc.description.abstract |
Kota Cirebon, merupakan salah satu kota dengan peradaban tertua di Indoneisa. Kota Cirebon merupakan kota kuno yang telah berdiri ratusan tahun, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada kota Cirebon jauh melebihi kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, ataupun Semarang. Kota Cirebon, khususnya blok-kota Jalan Pasuketan-Pelabuhan yang merupakan bagian dari kawasan kota tua pun mengalami perkembangan yang cukup signifikan dikarenakan letaknya yang berada di antara kawasan Pelabuhan (pada sisi Timur) yang merupakan pusat kegiatan ekonomi dan kawasan permukiman komersil seperti; pecinan dan kp. Arab (pada sisi Barat-Barat Daya) yang memiliki tingkat aktivitas yang tinggi. Lynch menyatakan bahwa rona linkungan secara fisik serta nilai kultural dan adat masyarakat sebagai faktor yang akan membentuk lingkungan dengan karakter yang unik dan khas. Menjadikan keberadaan sebuah urban generator ataupun tata letak lingkungan akan sangat berpengaruh pada perkembangan sebuah kawasan pada kota. Sebagai blok-kota yang terhimpit oleh dua titik urban generator sekaligus, menjadikan blok tersebut tertuntut untuk berkembang menyesuaikan kondisi lingkungan sekitarnya. Blok-kota ini terdampak pertumbuhannya secara pola, tipe, dan setting fisiknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif-kuantitatif. Penelitian ini melakukan analisa terhadap blok-kota Jalan Pasuketan-Pelabuhan terhadap keberadaan pola perpetakan tua (telah hadir pada periodisasi ≤1946) dan membandingkannya pada kondisi saat ini sehingga terlihat faktor dan jenis kecenderungan transformasi yang berkembang di dalam blok-kota. Penelitian dilakukan dengan memecah blok-kota menjadi 14 segmen pembacaan yang terbagi berdasarkan garis petak persil periodisasi ≤1946. Hasilnya, kecenderungan transformasi terbagi menjadi 3 kategori. Pertama, adanya kecenderungan hancurnya sebagian batas petak persil (tidak hancur secara penuh) mengindikasikan adanya bukti bahwa perkembangan yang terjadi sampai saat ini masih mengikutsertakan keberadaan batas petak lama sebagai acuan yang dipertahankan. Kedua, adanya kecenderungan pertumbuhan massa yang bertambah pada persil-persil dengan keadaan pola sebaran yang berubah pula, terbaca pada 7 segmen dari total 14 segmen pembacaan. Ketiga, kecenderungan transformasi pada blok kota Jalan Pasuketan-Pelabuhan adalah terjadinya pembelahan blok persil sehingga menjadikan pola persil mengecil dari waktu ke waktu. |
en_US |