Estetika Gereja Santo Matius Penginjil Bintaro

Show simple item record

dc.contributor.advisor Aly, Sudianto
dc.contributor.author Anggittia, Gabriela
dc.date.accessioned 2020-09-21T04:40:36Z
dc.date.available 2020-09-21T04:40:36Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39673
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11185
dc.description 6099 - FTA en_US
dc.description.abstract Gereja Santo Matius Penginjil Bintaro terkenal dengan karakter bangunannya yang sangat unik. Tidak seperti bentuk gereja Katolik pada umumnya, gereja ini memilki bentuk dasar segi delapan dana atap yang berlipat. Dibalik bentuknya yang megah, gereja ini dapat menampilkan kesan sederhana dan terbuka. Menurut sebuah penelitian oleh Teddy Tjokrosaputro, Gereja Santo Matius Penginjil merupakan salah satu dari 100 gereja terindah di Indonesia. Walaupun gereja ini memiliki potensi estetika arsitektural yang besar, belum ada wadah yang membahas nilai-nilai estetika arsitektur gereja ini secara mendalam. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan eksisting Gereja Santo Matius Penginjil dan membandingkannya dengan teori seni dan estetika dalam arsitektur. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan studi pustaka. Analisis estetika dikaitkan dengan teori seni dalam arsitektur oleh Stanley Abrercrombie yang membahas tentang analisis karakter fisik bangunan terhadap kualitas estetikanya. Hal-hal yang diteliti menurut teori analisis tersebut adalah besaran, raut, raut dalam, penempatan, fungsi, persepsi, makna, dan susunan objek studi. Hasil analisis tersebut kemudian dilihat dengan kriteria-kriteria gereja terindah di Indonesia sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh tim 100 Gereja Terindah di Indonesia dalam memilih kandidat gereja. Kriteria tersebut antara lain keindahan bangunan, keunikan bangunan, keistimewaan lingkungan sekitar, dan konteks budaya Indonesia. Berdasarkan hasil analisis estetika yang telah dilakukan sebelumnya, dapat ditemukan nilai-nilai estetika arsitektur gereja apa saja yang dipenuhi oleh Gereja Santo Matius Penginjil. Diambil kesimpulan bahwa Gereja memenuhi seluruh kriteria tersebut. Gereja Santo Matius Penginjil memenuji setiap kriteria dengan karakternya sendiri. Santo Matius Penginjil Bintaro memiliki bentuk bangunan yang didapatkan dari kombinasi bentuk yang tidak umum. Sehingga dengan mudah menarik perhatian siapapun yang baru saja mengunjungi gereja ini. Selain itu gereja ini juga terletak pada topografi tapak yang unik, yaitu berada di atas sebuah bukit. Menjadikan Gereja Santo Matius Penginjil sebagai kontras pada lingkungan sekitarnya. Selain itu, gereja ini menunjukan karakter bangunan tropis dengan ornamen yang sederhana. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject estetika en_US
dc.subject gereja en_US
dc.subject arsitektur en_US
dc.title Estetika Gereja Santo Matius Penginjil Bintaro en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015420183
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0415125401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account