dc.description.abstract |
Selain memiliki fungsi sebagai wadah kegiatan olahraga dan kompetisi renang, Stadion Akuatik juga perlu untuk memfasilitasi para penonton dengan menyediakan area duduk. Tentu saja, kenyamanan visual bagi para penonton menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam desain bangunan ini, salah satunya dengan menciptakan pencahayaan yang baik bagi para penonton. Stadion Akuatik Gelora Bung Karno memiliki bentuk denah bangunan persegi panjang yang memanjang dari utara ke selatan, serta lubang-lubang cahaya berdimensi besar pada keempat sisinya untuk memasukkan pencahayaan alami. Dalam hal ini, bidang-bidang pantul juga turut berperan, khususnya kolam-kolam renang dalam Stadion Akuatik. Dalam desain bangunan Stadion Akuatik dengan lubang cahaya pada tiap sisinya, posisi matahari juga mampu mempengaruhi letak jatuhnya cahaya, baik langsung, pantulan, maupun cahaya langit. Hal tersebut selanjutnya mempengaruhi keadaan pencahayaan alami dalam Stadion Akuatik, seperti terjadinya kontras dan silau, serta ketidakmerataan cahaya alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh dari lubang cahaya dan bidang pantul terhadap kenyamanan visual bagi penonton dalam Stadion Akuatik dan memberikan solusi desain terhadap masalah-masalah yang muncul. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui simulasi. Diperoleh kesimpulan bahwa dimensi lubang cahaya dan bidang pantul yang dipengaruhi oleh posisi semu matahari akan memberi dampak terhadap kenyamanan visual bagi penonton dalam Stadion Akuatik. |
en_US |