dc.description.abstract |
Indonesia berdasarkan letak geografisnya merupakan negara yang terletak di tengah-tengah jalur perdangan internasional. Sejak zaman dahulu pendatang dari luar negeri telah melakukan praktik perdagangan dengan masyarakat Indonesia. Pasar berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tempat orang berjual beli. Pasar dibagi-bagi lagi berdasarkan barang yang diperjual belikan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pasar, salah satunya adalah aspek sirkulasi. Ketika suatu tempat memiliki sirkulasi yang baik, maka tempat tersebut dapat menarik masyarakat sekitar untuk mendatangi tempat tersebut. Bandung Trade Center merupakan bangunan publik yang mengakomodasi kegiatan perdagangan, khususnya pakaian. Selain pakaian Bandung Trade Center juga menawarkan produk seperti perhiasan yang sifatnya tersier. Walaupun sudah berdiri lama, namun kondisi ruang dalam Bandung Trade Center dapat dikatakan bersih dan terawat, sehingga pengguna nyaman menggunakan bangunan. Namun begitu, keramaian Bandung Trade Center dapat dikatakan relative rendah dengan tingkat keramaian yang tidak merata di setiap lantainya. Teori air dalam Feng Shui dipilih karena dirasa cocok dengan masalah yang ada di dalam bangunan, teori ini menekankan pada sirkulasi sebuah bangunan, mulai dari pencapaian ke dalam tapak hingga sirkulasi ruang dalam dr bangunan tersebut. Jika sirkulasi di area bangunan dan di dalam bangunan baik maka energi dari aliran air dapat mengalir dengan baik dan dapat mencapai ke seluruh kios yang ada di dalam bangunan. Penataan ruang dalam dan sirkulasi yang baik merupakan hal yang harus diperhatikan pada suatu pusat perbelanjaan. Sirkulasi harus diperhatikan sedemikian rupa sehingga distribusi energi dapat terjadi dengan merata di setiap lantai bangunan Bandung Trade Center sehingga kios-kios yang terisi didalamnya juga dapat tersebar dengan merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teori air dalam Feng Shui dalam sirkulasi dan penataan ruang dalam pada bangunan Bandung Trade Center dan kaitannya dengan distribusi energi dalam bangunan Bandung Trade Center pada tahun 2020. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke dalam bangunan, serta wawancara terhadap pengguna bangunan yang rutin beraktifitas di dalamnya. Diperoleh kesimpulan bahwa ada beberapa ketidak sesuaian penataan ruang dalam dan pintu masuk yang berdampak pada tatanan kios-kios didalamnya sehingga membutuhkan penataan ulang beberapa aspek didalamnya untuk meningkatkan kualitas sirkulasi di dalam bangunan. |
en_US |