Abstract:
Gua merupakan fenomena alam yang memiliki interaksi dengan manusia dari berbagai
sejarah. Gua memiliki karakteristik fisik dan atmosfir yang menarik sehingga banyak dialih
fungsikan oleh manusia dengan berbagai tujuan. Masjid Aschabul Kahfi merupakan bangunan di dalam gua yang beralih fungsi menjadi masjid. Dengan tetap mempertahankan keaslian dan unsur alami pada gua, masjid Aschabul Kahfi membangun interaksi dengan setiap individu sehingga terbentuk sense of place. Dengan beragam keunikannya, masjid Aschabul Kahfi menawarkan pengalaman yang berbeda bagi penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan arsitektur masjid yang berada di dalam gua yang mempengaruhi persepsi pengguna. Sehingga menciptakan sense of place pada masjid Aschabul Kahfi. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan sensoris yang membentuk sense of place. Data-data yang diambil sebagai bahan analisis berupa data bangunan, data aktivitas pengguna dan data persepsi sensoris pengguna yang didapat dari kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of place yang terbentuk membuat interaksi dan kesan misterius, kultural, sakral dan kontemplatif. Lalu aspek sensoris yang paling mempengaruhi pengalaman sensoris adalah aspek visual yaitu warna, bentuk dan pencahayaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengalaman visual memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan sense of place.