Abstract:
Mengutip data dari Badan Pusat Statistik, industri makanan terutama pada perusahaan mikro menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dengan pertumbuhan yang cukup besar yang berarti semakin banyaknya jumlah perusahaan makanan berskala mikro di Indonesia, maka persaingan di dalam industri tersebut pun semakin tinggi pula. Untuk menghadapi persaingan yang tinggi tersebut, harga jual yang rendah menjadi salah satu alternatif, dan untuk mencapai harga jual yang rendah tersebut, dibutuhkanlah efisiensi biaya.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, Perusahaan Makanan Ringan T mengalami persaingan harga tersebut, namun juga disertai dengan masalah lain. Masalah yang menyertai Perusahaan T adalah fluktuasi penjualan yang berlangsung sepanjang tahun yang mana penjualan memuncak pada suasana Lebaran dan menurun cukup tajam pada bulan-bulan lain. Hal ini berakibat pada pembiayaan yang tidak efektif pada bulan-bulan tersebut, terutama biaya upah dan biaya bahan baku.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Penelitian ini ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data secara sistematis. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti agar dapat menarik simpulan dan dapat memberikan suatu usulan. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan pengumpulan data keuangan perusahaan.
Analisa yang dilakukan terhadap kondisi Perusahaan Makanan Ringan T dengan cara melakukan perhitungan komposisi biaya di dalam perusahaan dan analisa rasio terhadap laporan keuangan Perusahaan T. Dengan perhitungan biaya bahan baku, diputuskan agar dilakukannya penggantian supplier terhadap bahan baku utama dengan kualitas yang sama dan harga yang lebih ekonomis. Dan dengan perhitungan biaya upah tenaga kerja langsung, diputuskan untuk diubahnya sistem pembagian upah sehingga hari kerja terbagi menjadi hari kerja efektif dan non-efektif. Hal ini memberikan keringanan pada Perusahaan T agar dapat memberikan upah tunggu kepada karyawannya pada hari kerja non-efektif tersebut.
Hasil perhitungan menunjukkan, bahwa Perusahaan Makanan Ringan T memerlukan efisiensi biaya tersebut untuk mendapatkan peningkatan laba yang dibutuhkan. Terlebih lagi dengan kondisi penjualan Perusahaan T yang fluktuatif, sehingga efisiensi biaya menjadi salah satu solusinya. Selain itu, diperlukan juga perbaikan terhadap sistem informasi perusahaan agar operasional perusahaan yang memang hanya ditangani oleh pemilik beserta anaknya ini dapat berjalan dengan lebih efisien dan tidak menimbulkan adanya ambiguitas pencatatan yang berakibat pada kesalahan pengambilan keputusan.