Abstract:
Museum sebagai sarana edukasi bagi masyarakat sangat dipengaruhi oleh setting fisik ruang pamernya dan penataan desain yang mendukung penyampaian informasi tersebut, salah satunya adalah desain pencahayaan buatan. Informasi, cerita, serta objek-objek pamer tersebut harus disajikan semenarik mungkin agar pengunjung dapat mengetahui dan mengerti dengan baik. Museum Bank Indonesia yang terletak di Kota Tua Jakarta merupakan museum nasional yang memanfaatkan desain pencahayaan buatan di seluruh ruang pamernyanya untuk mendukung penyampaian informasi maupun pensuasanaan ruang-ruang pamer tersebut. Alur cerita museum ini berkisar tentang perkembangan keuangan di Indonesia dan juga tentang sejarah Bank Indonesia itu sendiri. Banyaknya informasi yang diberikan kepada pengunjung tentu harus dapat menarik perhatian terlebih dahulu sebelun info diterima dengan baik, hal ini dapat dicapai dengan pembentukan hierarki visual pada ruang pamer museum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pencahayaan buatan dapat mempengaruhi pembentukan hierarki visual pada ruang pamer Museum Bank Indonesia. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan desain setting fisik dan desain pencahayaan buatan di ruang pamer museum dan membandingkannya dengan teori pembentukan hierarki visual melalui pencahayaan buatan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan pendataan pada objek studi terkait penataan benda pajang dan sistem pencahayaan buatan pada ruang pamer museum. Data diambil dari tiga klaster besar ruang pamer yang akan dibagi kembali menjadi beberapa zona ruang yang memiliki karakteristik zona tertentu dan desain pencahayaan buatan yang berbeda pula. Dalam pembahasan, selain melakukan observasi dan studi literatur, temuan akan didukung dengan kuisioner pengamat untuk mengetahui persepsi terhadap hierarki visual pada masing-masing ruang pamer. Analisis dikaitkan dengan teori teknik dan sistem pencahayaan buatan untuk mencari validasi desain pencahayaan buatan eksisting terhadap hierarki visualnya. Dari analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh pencahayaan buatan di ruang pamer tersebut dapat mempengaruhi pembentukan hierarki visual secara signifikan atau masih perlu diperbaiki. Ruang pamer yang belum menonjolkan hierarkinya dari segi penataan ruang, dapat diberi penjelasannya bahwa didukung oleh penerapan pencahayaan buatan tertentu. Adapun ruang pamer yang sudah menunjukkan hierarki, dapat dijelaskan desain sistem pencahayaan buatan seperti apa yang paling membentuk hierarki visual tersebut.