dc.contributor.advisor |
Suriansyah, Yasmin |
|
dc.contributor.author |
Winata, Genoveva Gabrielle |
|
dc.date.accessioned |
2020-08-11T03:55:38Z |
|
dc.date.available |
2020-08-11T03:55:38Z |
|
dc.date.issued |
2020 |
|
dc.identifier.other |
skp39810 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/11133 |
|
dc.description |
6236 - FTA |
en_US |
dc.description.abstract |
Pada masa sekarang ini, pembangunan berkelanjutan terutama tentang bangunan hijau sedang banyak dibahas dan dikaji, dimana pembangunan memiliki dampak yang cukup besar untuk lingkungan. Rumah susun adalah salah satu fungsi dari bangunan yang masih akan terus memiliki banyak peminat dikarenakan lahan yang semakin menyempit dan rumah susun merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Namun pembangunan rumah susun ini juga yang terkadang belum memperhatikan aturan tentang bangunan hijau dikarenakan desain yang mahal ataupun susah untuk di aplikasikan. Salah satu yang sangat berpengaruh pada rumah susun dengan bangunan hijau adalah OTTV karena rumah susun memiliki permukaan yang cukup luas untuk mempengaruhi OTTV yang kemungkinan besar jika tidak dijaga akan membuat cooling load bangunan menjadi besar atau membuat urban heat island pada daerah di sekitarnya. Sehingga OTTV disini harus dicarikan solusi, salah satunya dengan secondary façade green wall dimana pada objek studi rumah susun ini pun dapat ditambahkan / direnovasi bangunannya tanpa harus merubah struktur / bentuk utama bangunan. Green wall sendiri dipercaya dapat menurunkan suhu dan menurunkan OTTV sehingga diharapkan akan cukup efektif agar OTTV suatu bangunan terutama rumah susun menengah ini menjadi sesuai dengan standar pemerintah dan Greenship. Pemakaian green wall disini juga berpotensi untuk mendapatkan poin Greenship lainnya seperti poin dari ASD 5 dan IHC 6 yang pada objek studi sudah berpotensi mendapatkan poin tambahan. Penelitian menggunakan metode campuran kualitatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana data didapatkan berupa angka – angka hasil pengukuran baik pengukuran suhu maupun pengukuran dimensi bangunan, setelah itu data didapat dan diolah kembali menjadi data OTTV bangunan menggunakan excel OTTV dan simulasi CFD untuk suhu udara. Green wall ditambahkan dalam simulasi lalu akan dihitung ulang hingga didapatkan OTTV yang sudah sesuai standar, dan didapatkan green wall to wall ratio efektif. Selain itu dihitung juga dengan menggunakan secondary façade dengan karakteristik sejenis dan hasilnya akan dibandingkan dengan pemakaian green wall. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Bangunan Hijau |
en_US |
dc.subject |
Greenship |
en_US |
dc.subject |
OTTV |
en_US |
dc.subject |
Secondary Façade |
en_US |
dc.subject |
Green Wall |
en_US |
dc.title |
Komparasi green wall dan non green wall sebagai secondary facade untuk mendapatkan poin greenship ASD 5, EEC P2, dan IHC 6 di Rumah Susun Emerald Tower, Bandung |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2016420003 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0409075701 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI611#Arsitektur |
|