Abstract:
Pencahayaan alami merupakan salah satu faktor yang penting dalam membangun sebuah bangunan, dan salah satunya adalah bangunan Masjid. Sebagai tempat peribadahan umat islam, masjid membutuhkan pencahayaan alami sebagai fungsi utama mau pun fungsi simbolis yang dapat memberikan makna tertentu dalam sebuah bangunan. Efektivitas pencahayaan alami dapat ditinjau dari sisi kuantitas maupun kualitas. Yang mempengaruhi efektivitas pencahayaan alami salah satunya adalah desain lubang cahaya. Desain lubang cahaya mempunyai faktor yang mempengaruhi, yaitu orientasi, posisi, dimensi, dan juga material. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan juga kualitatif. Masjid Jami’e Darussalam memiliki dua lantai yang memiliki karakter ruang dan pencahayaan alami yang berbeda. Dengan keunikan bentuk atap yang memiliki kemiringan 65o membuat bangunan ini berbeda dengan bangunan yang lain. Pengukuran dilakukan langsung di objek studi dan juga simulasi dari perangkat lunak Velux Daylight Visualizer 2. Data kualitatif berupa wawancara mengenai persepsi pengguna bangunan terhadap pencahayaan alami yang ada di masjid Jami’e Darussalam. Data dapat dianalisa menggunakan teori pencahayaan alami, sedangkan hasil wawancara dikaitkan dengan teori psikologi hubungan persepsi manusia dengan pencahayaan alami. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masjid Jami’e Darussalam, desain lubang cahaya memiliki hubungan dengan efektivitas pencahayaan dan juga kualitas psiko-visual pengguna bangunan.