Ragam akulturasi arsitektur pada Gedung Aula Barat ITB di Bandung

Show simple item record

dc.contributor.advisor Fauzy, Bachtiar
dc.contributor.author Adiatama, Aubrey
dc.date.accessioned 2020-08-10T03:45:41Z
dc.date.available 2020-08-10T03:45:41Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other skp39699
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/11123
dc.description 6125 - FTA en_US
dc.description.abstract Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku budaya, Bahasa, dan agama. Kebudayaan lokal Indonesia yang bervariasi menjadi suatu kebanggaan sekaligus menjadi tantangan dalam mempertahankan serta mewariskan kebudayaan tersebut kepada generasi selanjutnya. Namun dengan terjadinya arus globalisasi saat ini, nilai-nilai lokal yang ada didalam masyarakat mulai menghilang. Sedangkan Maclaine Pont pada zamannya mampu menciptakan Gedung Aula Barat ITB sebagai suatu hasil karya seni arsitektur yang dapat meleburkan arsitektur lokal dengan arsitektur Kolonial Belanda. Pada penelitian ini, penulis bertujuan untuk menggali ragam akulturasi arsitektur pada Gedung Aula Barat ITB yang memliiki percampuran arsitektur lokal dan arsitektur Kolonial Belanda. Untuk mengungkap ragam akulturasi arsitektur pada Gedung Aula Barat ITB di Bandung, penelitian ini menggunakan teori strukturalisme sebagai teori utama dimana teori tersebut mengungkap bangunan melalui struktur abstrak dan struktur empirisnya. Variabel yang digunakan untuk mengungkap ragam akulturasi arsitektur pada Gedung Aula Barat ITB adalah arsitektur Sunda, arsitektur Jawa, arsitektur candi, dan arsitektur kolonial Belanda yang berisikan tentang ciri-ciri fenomena empiris maupu abstrak mengenai arsitektur tersebut. Ada juga teori-teori arsitektur pendukung yang digunakan dalam menjabarkan ciri-ciri arsitektur Gedung Aula Barat ITB, yaitu: (1) teori archetypes dan (2) teori ordering principle. Penelitian ini menggunakan metoda penelitian deskriptif, analitif dan interpretatif. Hasil penelitian ini mengungkap ragam akulturasi arsitektur pada Gedung Aula Barat ITB merupakan percampuran dari arsitektur Sunda, arsitektur Jawa, arsitektur candi, dan arsitektur Kolonial Belanda. Hasil penelitian tersebut dilihat melalui aspek tatanan massa dan bentuk bangunan, tata ruang bangunan, teknologi bangunan, pelingkup ruang bangunan, serta detail arsitektur dan ornamentasi pada Gedung Aula Barat ITB di Bandung. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca secara teoritis dan pragmatis bahwa nilai-nilai lokal tidak seharusnya pudar oleh arus globalisasi, namun nilai-nilai lokal tersebut harus dapat diangkat dalam langgam arsitektur baru yang modern. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Ragam en_US
dc.subject akulturasi arsitektur en_US
dc.title Ragam akulturasi arsitektur pada Gedung Aula Barat ITB di Bandung en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420105
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425096001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account