dc.description.abstract |
Sektor pertanian menjadi fokus pemerintah dalam mendongkrak perekonomian Indonesia di tahun 2017. Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor pertanian adalah Perkebunan Jamur Tiram B, penulis melihat gejala terjadinya penurunan penjualan dan hal ini dikonfirmasi oleh pemilik Perkebunan Jamur Tiram B dalam wawancara dengan menuturkan bahwa harga jual yang dikendalikan penuh oleh pasar menjadi masalah utama.
Kondisi bisnis yang dialami Perkebunan Jamur Tiram B memaksa laba pada perusahaan terus mengalami penurunan, solusi yang paling tepat adalah melakukan efisiensi biaya untuk meningkatkan laba perusahaan. Biaya yang memiliki proporsi terbesar pada perusahaan adalah biaya bahan baku di mana bahan baku yang dimaksud adalah media tanam khusus tempat tumbuhnya tanaman jamur tiram yang biasa disebut baglog jamur. Hingga saat ini untuk pengadaan bahan baku sebanyak 180.000 baglog / tahun perusahaan masih membeli baglog jamur kepada pihak lain maka dari sinilah penulis melihat adanya peluang untuk dilakukan efisiensi biaya dengan cara merubah metode pengadaan bahan baku dari membeli menjadi membuat baglog.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis di mana penelitian ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data secara sistematis sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti untuk ditarik kesimpulan dan dapat memberikan suatu usulan. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil analisa pada laporan keuangan dan laporan penjualan membuktikan adanya kesesuaian mengenai penurunan pendapatan akibat fluktuasi harga jual di sisi lain tingkat biaya relatif tetap. Selanjutnya analisa mengenai komposisi biaya membuktikan bahwa biaya bahan baku memang memiliki proporsi biaya terbesar di perusahaan sehingga perubahan metode pegadaan bahan baku menjadi alternatif untuk menghemat biaya bahan baku. Hasil analisa pembuatan baglog jamur membuktikan bahwa pembuatan baglog dapat dan layak diterapkan pada Perkebunan Jamur Tiram B. Hasil perhitungan dari perubahan metode pengadaan dari membeli baglog menjadi membuat baglog yang terjadi memiliki peranan pada peningkatan laba perusahaan.
Secara keseluruhan perubahan metode pengadaan bahan baku dari membeli baglog menjadi membuat baglog memang memunculkan biaya tambahan pada biaya tenaga kerja dan biaya aktiva tetap, tetapi penghematan yang terjadi pada biaya bahan baku dapat menutup biaya-biaya di atas dan berperan pada kenaikkan laba Perkebunan Jamur Tiram B. Oleh karena itu guna meningkatkan laba sebaiknya Perkebunan Jamur Tiram B melakukan perubahan metode pengadaan bahan baku dari membeli baglog menjadi membuat baglog. |
en_US |