Abstract:
Museum De Tjolomadoe merupakan museum sejarah hasil program revitalisasi pabrik gula yang sudah terbengkalai, dirancang dengan tatanan ruang yang dapat dikatakan berbeda dari museum lain pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan rangkaian ruang dalam arsitekturnya, sebagai fungsi barunya yaitu museum De Tjolomadoe, dirancang dengan pertimbangan konservasi desain arsitektur sebelumnya serta mesin-mesin yang dipertahankan. Rangkaian tatanan ruanganruangan tersebut, untuk mengakomodasi fungsi barunya sebagai museum, kemudian membentuk suatu alur kontinu yang memiliki titik awal dan akhir. Fenomena ini dapat disebut sebagai sekuens spasial dalam arsitektur. Sebagai museum, kehadiran elemen sekuens spasial yang menarik dapat mendorong penggunanya untuk menelusuri ruang lainnya. Perubahan organisasi ruang arsitekturnya dari fungsi sebelumnya yaitu sebuah pabrik yang mementingkan keefektifan penggunaan ruang hingga menjadi suatu museum yang dirancang untuk menceritakan sejarah dibalik pabrik tersebut menjadi suatu landasan untuk membahas bagaimana jenis sekuens spasial yang hadir dalam Museum De Tjolomadoe. Dengan begitu, penelitian ini ditujukan untuk membahas jenis sekuens spasial yang hadir dalam arsitektur melewati penjabaran terkait elemen-elemen arsitektur yang ikut membentuk dan mempengaruhi jenis sekuens spasialnya. Jenis penelitian atau pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang dibahas secara deskriptif dengan membandingkannya terhadap teori-teori terkait elemen pembentuk sekuens spasial dan jenis sekuens spasial dalam arsitektur dan museum. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan dan studi pustaka. Data yang dikumpul merupakan gambar sketsa pada jalur - jalur yang ada pada museum. Data ini digunakan untuk mengungkap elemen pembentuk sekuens spasialnya pada tahap analisis. Analisis terhadap elemen pembentuk sekuens spasial akan mengungkapkan jenis hubungan jalur terhadap ruang yang akan menjelaskan jenis sekuens spasialnya.
Hasilnya adalah bahwa Museum De Tjolomadoe memiliki elemen-elemen pembentuk sekuens spasial yang menunjukkan bahwa museum memiliki perhatian tersendiri terhadap sekuensnya. Elemen-elemen ini menunjukkan bahwa terdapat dua jenis sekuens spasial yang hadir dalam arsitekturnya yaitu sekuens spasial panjang dan sekuens spasial pendek. Kedua jenis sekuens ini dapat terlihat di dalam dan diluar bangunan. Sekuens spasial panjang terlihat pada jalur pencapaian terhadap akses masuk museum dan pada rangkaian ruangan stasiun gilingan dan ruangan display informasi sementara sekuens spasial pendek terlihat pada rangkaian ruangan penguapan terhadap ruangan di sekelilingnya di mana ruangan penguapan ini menjadi suatu jalur yang mengikat seluruh ruangan-ruangan tersebut. Jika ditinjau dari fungsinya sebagai museum, sekuens spasial pendek dalam bangunan memiliki tipe layout ruang pamer tandem di mana sirkulasi bersifat lebih terarah sementara sekuens spasial panjang memiliki tipe layout ruang pamer radial di mana sirkulasi bersifat lebih fleksibel.