Abstract:
Pada tahun 2015 Indonesia menduduki peringkat 12 dalam Indeks Pembangunan Ritel Global (IGRD) yang dirilis AT Kearney. Prospek tersebut menarik peritel asing maupun lokal untuk berinvestasi sehingga persaingan industri ritel di Indonesia pun semakin ketat. Salah satu strategi untuk menghadapi persaingan tersebut adalah dengan memahami motif belanja konsumen yaitu keinginan dan kebutuhan yang berhubungan dengan pemilihan gerai. Dengan mengetahui motif belanja dari target konsumen peritel dapat menyesuaikan atribut toko sesuai dengan target konsumen sehingga dapat menimbulkan persepsi positif oleh konsumen, dalam jangka panjang persepsi tersebut akan diingat oleh konsumen dan menjadi sikap konsumen terhadap peritel.
Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh motif belanja terhadap persepsi atas atribut toko Giant Ekspres dan sikap konsumen terhadap Giant Ekspres di kota Bandung. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) yaitu motif belanja, variabel intervening (Y1) persepsi atas atribut toko, dan variabel terikat (Y2) sikap terhadap peritel. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode persentase serta metode rata–rata hitung dan data kuantitatif dengan menggunakan model regresi linier sederhana dan berganda. Untuk mengetahui pengaruh variabel intervening yaitu persepsi atas atribut toko (Y1) digunakan uji linearitas.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa motif belanja memiliki pengaruh positif terhadap persepsi atas atribut toko dan sikap konsumen terhadap Giant Ekspres di kota Bandung. Responden pada penelitian ini memiliki persepsi dan sikap yang positif terhadap Giant Ekspres di kota Bandung. Meski pun begitu pada dimensi sikap terhadap peritel responden kurang setuju pada beberapa elemen, yaitu Giant Ekspres merupakan pilihan pertamanya untuk berbelanja, merekomendasikan kepada rekan atau keluarga, dan adanya keunikan atau keunggulan yang dimiliki oleh Giant Ekspres di kota Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memiliki beberapa saran untuk Giant Ekspres di kota Bandung, salah satunya adalah diharapkan pihak manajemen Giant Ekspres di Kota Bandung dapat lebih memperhatikan motif belanja dari target konsumennya dan menyesuaikan atribut toko berdasarkan target konsumennya agar konsumen lebih berpersepsi positif dan mengapresiasi toko tersebut. Dengan memperbaiki atribut toko, diharapkan konsumen dapat melihat keunggulan yang dimiliki Giant Ekspres di kota Bandung.