Abstract:
Bunga rosella merupakan jenis tanaman yang diketahui memiliki banyak manfaat. Kandungan pada bunga rosella yang terlibat dalam penggunaannya yaitu senyawa antosianin. Pada umumnya antosianin digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah penyakit seperti penyakit jantung dan kanker. Selain sebagai antioksidan, antosianin juga dapat digunakan sebagai zat pewarna alami. Penggunaan pewarna alami ini bertujuan untuk menangani permasalahan terkait dengan kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan dari pemakaian zat pewarna sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan zat warna antosianin dari kelopak bunga rosella dalam pewarnaan tekstil, mempelajari pengaruh jenis mordan terhadap kadar warna yang diserap oleh kain, dan pengaruh kadar mordan terhadap kadar warna yang diserap oleh kain.
Metode penelitian ini meliputi percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Pada percobaan pendahuluan, dilakukan uji pengaruh jenis mordan dan metode mordanting terhadap kadar warna terserap dan kelunturan. Pada percobaan utama, dilakukan uji pengaruh kadar mordan dan temperatur mordanting terhadap kadar warna terserap dan kelunturan. Percobaan pendahulan dilakukan dengan variasi jenis mordan yaitu FeSO4, CuSO4 dan Al2(SO4)3 dan metode mordanting yaitu premordanting dan metamordanting. Percobaan utama dilakukan dengan variasi kadar yaitu 20 g/L, 40 g/L dan 60 g/L dan temperatur mordanting yaitu 45 oC, 75 oC dan 95 oC. Analisis kadar warna dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer Vis
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode yang lebih baik adalah premordanting dan jenis mordan yang terbaik adalah FeSO4 terhadap kadar warna terserap sebesar 250,19 ppm. Ketahanan terhadap kelunturan yang paling baik dihasilkan oleh mordan FeSO4 dengan kadar kelunturan 10,33 ppm. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa kadar mordan dan temperatur mordanting yang terbaik terhadap kadar warna terserap sebesar 251,84 ppm, yaitu 40 g/L pada 70 oC. Ketahanan terhadap kelunturan yang paling baik dihasilkan dengan menggunakan kadar mordan sebesar 40 g/L pada suhu 95 oC.