Analisis pernurunan dengan vertical drain menggunakan metode Asaoka dan hiperbolik : studi kasus Kariangau

Show simple item record

dc.contributor.advisor Widjaja, Budijanto
dc.contributor.author Pradana, Angelina Prisilia
dc.date.accessioned 2020-05-18T06:29:32Z
dc.date.available 2020-05-18T06:29:32Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39477
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10929
dc.description 6567 - FTS en_US
dc.description.abstract Karya ilmiah ini mengacu pada prediksi penurunan akhir dengan vertical drain berdasarkan data observasi lapangan menggunakan settlement plate, yang berasal dari Proyek Terminal Peti Kemas Kariangau. Adapun metode yang digunakan dalam analisis adalah metode Asaoka (1978) dan metode hiperbolik Guo et al. (2018), dengan variasi interval waktu 1, 2, 5, dan 10 hari. Selain itu, program Plaxis 2D v8.2 digunakan untuk memodelkan tahapan konstruksi timbunan preloading sesuai data observasi lapangan untuk mengetahui perilaku penurunan terhadap waktu. Terdapat dua titik settlement plate yang ditinjau, yaitu SP-01 dan SP-02. Data penurunan akhir hasil observasi pada hari ke-171 adalah 20,5 cm di SP-01 dan 23,1 cm di SP-02, dengan koefisien konsolidasi arah horizontal sebersar 0,00196 cm2/s. Hasil penurunan akhir menggunakan metode Asaoka di SP-01 berkisar antara 18,6 cm sampai 22,2 cm dengan estimasi koefisien konsolidasi arah horizontal antara 0,0001 cm2/s sampai 0,00137 cm2/s, sedangkan di SP-02 berkisar antara 19,4 cm sampai 27,6 cm, dengan estimasi koefisien konsolidasi arah horizontal antara 0,00004 cm2/s sampai 0,00083 cm2/s. Hasil penurunan akhir menggunakan metode hiperbolik di SP-01 berkisar antara 19,9 cm sampai 20,5 cm dengan estimasi koefisien konsolidasi arah horizontal antara 0,00036 cm2/s sampai 0,00053 cm2/s, sedangkan di SP-02 berkisar antara 19,2 cm sampai 20,7 cm, dengan estimasi koefisien konsolidasi arah horizontal antara 0,00032 cm 2/s sampai 0,00046 cm2/s. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh bahwa prediksi penurunan dengan metode Asaoka dipengaruhi oleh interval waktu, sedangkan metode hiperbolik tidak. Prediksi penurunan pada metode hiperbolik sangat dipengaruhi oleh penentuan waktu saat derajat konsolidasi 60% dan 90% karena besar penurunan terhadap waktu dianggap lebih stabil dan selisihnya semakin kecil. Hasil kurva penurunan terhadap waktu dari program Plaxis 2D v8.2 menunjukkan penurunan yang dihasilkan pada hari ke-171 adalah 20,23 cm di SP-01 dan 14,62 cm di SP-02. Setelah hari ke-171, di SP-01 tidak mengalami penurunan, sedangkan di SP-02 masih mengalami penurunan hingga mencapai 18,8 cm pada hari ke- 271. Hasil tersebut menandakan adanya kemungkinan tanah di sekitar lokasi SP-02 belum mencapai penurunan akhir pada hari ke-171. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Penurunan Konsolidasi en_US
dc.subject Vertical Drain en_US
dc.subject Asaoka en_US
dc.subject Hiperbolik en_US
dc.subject Plaxis 2D en_US
dc.title Analisis pernurunan dengan vertical drain menggunakan metode Asaoka dan hiperbolik : studi kasus Kariangau en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016410030
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428067101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account