Abstract:
Karya ilmiah ini mengacu pada prediksi penurunan akhir dengan vertical drain berdasarkan data
observasi lapangan menggunakan settlement plate, yang berasal dari Proyek Terminal Peti Kemas
Kariangau. Adapun metode yang digunakan dalam analisis adalah metode Asaoka (1978) dan metode
hiperbolik Guo et al. (2018), dengan variasi interval waktu 1, 2, 5, dan 10 hari. Selain itu, program Plaxis
2D v8.2 digunakan untuk memodelkan tahapan konstruksi timbunan preloading sesuai data observasi
lapangan untuk mengetahui perilaku penurunan terhadap waktu. Terdapat dua titik settlement plate yang
ditinjau, yaitu SP-01 dan SP-02. Data penurunan akhir hasil observasi pada hari ke-171 adalah 20,5 cm
di SP-01 dan 23,1 cm di SP-02, dengan koefisien konsolidasi arah horizontal sebersar 0,00196 cm2/s.
Hasil penurunan akhir menggunakan metode Asaoka di SP-01 berkisar antara 18,6 cm sampai 22,2 cm
dengan estimasi koefisien konsolidasi arah horizontal antara 0,0001 cm2/s sampai 0,00137 cm2/s,
sedangkan di SP-02 berkisar antara 19,4 cm sampai 27,6 cm, dengan estimasi koefisien konsolidasi arah
horizontal antara 0,00004 cm2/s sampai 0,00083 cm2/s. Hasil penurunan akhir menggunakan metode
hiperbolik di SP-01 berkisar antara 19,9 cm sampai 20,5 cm dengan estimasi koefisien konsolidasi arah
horizontal antara 0,00036 cm2/s sampai 0,00053 cm2/s, sedangkan di SP-02 berkisar antara 19,2 cm
sampai 20,7 cm, dengan estimasi koefisien konsolidasi arah horizontal antara 0,00032 cm 2/s sampai
0,00046 cm2/s. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh bahwa prediksi penurunan dengan metode Asaoka
dipengaruhi oleh interval waktu, sedangkan metode hiperbolik tidak. Prediksi penurunan pada metode
hiperbolik sangat dipengaruhi oleh penentuan waktu saat derajat konsolidasi 60% dan 90% karena besar
penurunan terhadap waktu dianggap lebih stabil dan selisihnya semakin kecil. Hasil kurva penurunan
terhadap waktu dari program Plaxis 2D v8.2 menunjukkan penurunan yang dihasilkan pada hari ke-171
adalah 20,23 cm di SP-01 dan 14,62 cm di SP-02. Setelah hari ke-171, di SP-01 tidak mengalami
penurunan, sedangkan di SP-02 masih mengalami penurunan hingga mencapai 18,8 cm pada hari ke-
271. Hasil tersebut menandakan adanya kemungkinan tanah di sekitar lokasi SP-02 belum mencapai
penurunan akhir pada hari ke-171.