Abstract:
Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dalam dunia manufaktur pun
semakin ketat. Dalam sebuah perusahaan, tata letak serta aliran material merupakan hal
yang penting untuk direncanakan dengan baik. Adanya tata letak, serta aliran material
yang baik maka dapat diperoleh beberapa keuntungan, yaitu pergerakan dari produk dan
pekerja lebih sederhana, mengurangi penanganan dan kerusakan produk serta
memungkinkan perusahaan dapat berkembang di masa depan. Perusahaan X merupakan
perusahaan furnitur yang aliran material nya tidak efisien. Hal tersebut dikatakan demikian
terdapat beberapa masalah yang seringkali dialami oleh pekerja salah satunya seperti
akses keluar masuk macet pada sebuah departemen.
Pada PT X, terdapat beberapa departemen, yaitu gudang, pemotongan, assembly,
finishing, pengeringan, serta packaging. Setiap departemen yang terkait dilakukan evaluasi
pada workstation di dalamnya. Evaluasi yang dilakukan melihat dari sisi aliran material,
serta pergerakan operator saat bekerja dalam workstation. Berdasarkan hasil evaluasi,
terdapat kekurangan pada beberapa workstation yang perlu diperbaiki, yaitu workstation
pemotongan, assembly, finishing, serta pengeringan. Rancangan yang dibuat untuk
workstation dibuat berdasarkan hasil dari evaluasi setiap workstation agar memudahkan
operator dalam melakukan pekerjaannya. Setelah dibuat rancangan workstation, maka
dibuat rancangan aliran material antar departemen dan tata letak yang baru. Perancangan
tata letak yang baru menggunakan metode blocplan dengan bantuan computer aided
layout.
Diperoleh usulan perbaikan untuk workstation yang ada, yaitu berupa tempat
penyimpanan inbound, dan outbound material, toolbox, rak cat, dan rancangan dudukan.
Setiap workstation dibuat juga standard operating procedure untuk memperjelas langkah
dari pekerjaan dari setiap workstation. Diperoleh hasil dari pengaturan tata letak dengan
metode blocplan pada software blocplan, yang menggunakan hubungan kedekatan antar
departemen. Perbandingan antara tata letak yang baru dengan yang lama, dengan
menghitung jarak rectilinear. Diperoleh bahwa tata letak yang baru dan lama memiliki jarak
perpindahan, yaitu sebesar 58,17 m dan 107,75 m. Berdasarkan jarak perpindahan,
diketahui bahwa tata letak yang baru memiliki jarak perpindahan 49,58 meter lebih kecil dari tata letak awal.