Abstract:
Sayuran merupakan salah satu bahan makan yang mulai diminati oleh
masyarakat. Trend hidup sehat merupakan salah satu faktor mengapa sayuran menjadi
makanan yang mulai diminati saat ini. Sayuran yang banyak diminati adalah sayuran yang
di tanam secara organik. PT. Service and Product Ideal merupakan salah satu pertanian
yang menumbuhkan sayuran organik. PT. Service and Product Ideal dalam melakukan
penanaman membutuhkan supplier bibit tanaman untuk menunjang kebutuhan bibit
tanaman mereka. Selama ini PT. Service and Product Ideal memilih supplier berdasarkan
ketersediaan bibit tanaman yang dimiliki oleh supplier. Tidak konsistennya penggunaan
supplier bibit sayuran yang dilakukan oleh PT. Service and Product Ideal mengakibatkan
kualitas dan jumlah yang dapat dipanen oleh pertania tidak konsisten. Metode yang
digunakan dalam usulan memilih supplier bibit tanaman untuk PT. service and product
ideal menggunakan metode analytical Network Process (ANP). Metode ini merupakan
salah satu metode yang digunakan untuk mengambil keputusan bila terdapat beberapa
kriteria yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan. Hal yang perlu dilakukan
dalam menggunakan metode ANP adalah melakukan pembuatan model yang dapat
menggambarkan keadaan PT. Service and Product Ideal dalam mengambil keputusan.
Proses pengambilan data untuk membuat model menggunakan wawancara. Pada
wawancara pertama akan didapatkan kriteria dan sub kriteria yang digunakan oleh PT.
Service and Product Ideal. kriteria yang digunakan adalah kriteria harga, kualitas, logistik,
dan layanan. Setiap kriteria yang digunakan oleh PT. Service and Product Ideal memiliki
sub kriteria didalamnya. Setelah dibuat model ANP dilakukan wawancara kembali untuk
mendapatkan nilai kepentingan dari kriteria dan subkriteria yang digunakan. Hasil dari
wawancara tersebut akan digunakan sebagai input untuk melakukan perhitungan prioritas
pemilihan. Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan software Super Decision.
Software yang digunakan akan membantu dalam proses pembuatan super matriks dan
matriks perbandingan. Super matriks dan matriks perbandingan akan digunakan untuk
melakukan perhitungan bobot yang dimiliki oleh setiap supplier tergantung dari kriteria
yang sudah ditentukan. Hasil prioritas akan didapatkan berdasarkan hasil akhir
perhitungan. Dari hasil akhir perhitungan supplier C memiliki bobot prioritas tertinggi yakni
36.3% lalu pada urutan kedua yakni supplier C dengan bobot prioritas sebesar 32% dan
yang terakhir adalah supplier B dengan bobot prioritas sebesar 31.7%.