Abstract:
Banyaknya para pelaku dalam industri retail membuat konsumen memiliki banyak pilihan ketika berbelanja dan menjadi lebih sensitif terhadap harga (price sensitivity). Hal ini membuat terjadinya persaingan harga (price war) tidak dapat dihidari yang mengakibatkan penurunan margin yang diterima oleh para pelaku retail, oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, para retailer menggunakan strategi private label. Akan tetapi, berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 30 orang responden diketahui bahwa mereka kurang percaya terhadap kualitas dari produk private label karena harganya yang lebih rendah dari produk national brand dan sudah terbiasa dengan merek yang telah lama mereka kenal, mereka tidak mau mengambil resiko sebagai akibat dari mengkonsumsi produk private label. Jadi, dapat disimpulkan bahwa produk private label kurang diminati karena adanya persepsi masyarakat yang belum terlalu mempercayai produk private label dan hanya menjadikannya sebagai alternatif ketika berbelanja dan masih memiliki tingkat loyalitas yang tinggi terhadap produk national brand, sehingga berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meniliti faktor-fakor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk makanan private label. Penelitian ini menggunakan metode survey, dimana populasi yang digunakan adalah masyarakat Kota Bandung yang pernah membeli produk private label. Sampel pada penelitian ini sebanyak 150 orang responden yang merupakan konsumen yang pernah/ sedang berbelanja produk makanan private label di Yogya/ Carrefour/ Giant dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode non-probability sampling dengan pendekatan Purposive Sampling. Data yang dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner diolah secara deskriptif dan menggunakan alat statistik yaitu software SPSS. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel independen yaitu isyarat intrinsik yang terdiri dari persepsi kualitas, persepsi resiko dan persepsi nilai, isyarat ekstrinsik yang terdiri dari persepsi harga, kemasan, iklan, dan citra toko, dan sikap konsumen yang terdiri dari kepercayaan, keakraban, dan persepsi situasi ekonomi. Keputusan pembelian konsumen menjadi variabel dependen. Selanjutnya hipotesis yang telah dibangun diuji menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isyarat intrinsik berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk makanan private label, isyarat ekstrinsik berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk makanan private label, sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk makanan private label, dan isyarat intrinsik, isyarat ekstrinsik, dan sikap konsumen secara bersama-sama berpengaruh positif pada keputusan pembelian konsumen pada produk makanan private label.