Abstract:
Jembatan Penggaron merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo ruas Semarang-Unggaran
memiliki masalah dikarenakan Jembatan Penggaron dikonstruksi di daerah reaktivasi longsoran
tua. Akibat dari masalah longsoran ini diketahui pondasi j embatan mengalami pergerakan sebesar
44 em. Pergerakan ini diketahui dengan memonitoring pondasi dengan menggunakan alat
inklinometer. Dikarenakan tiang jembatan telah mengalami pergerakan, maka penelitian ini ingin
mengetahui berapakah kekuatan sisa yang dimiliki oleh lereng pada tiang 4 Jembatan Penggaron
sebelum mengalami keruntuhan. Analisa yang dilakukan menggunakan program PLAXIS 2D
dengan metode analisa balik untuk menentukan parameter kuat geser tanah yang teijadi pada saat
tetjadi perpindahan sebesar 44 em dengan trial and e"or pada nilai R interface pada bidang
gelincir. Berdasarkan basil analisa didapatkan nilai kohesi sebesar 0,93 kN/m2 dan nilai sudut
geser dalam sebesar 4, 75° pada lapisan tanah weathered clayshale, untuk tanah fresh clayshale
didapatkan nilai kohesi sebesar 0,03 kN/m2 dan nilai sudut geser dalam sebesar 11,86°. Nilai
faktor keamanan dengan perpindahan sebesar 44 yang didapatkan dari hasil analisa menunjukan
nilai sebesar 1,2766 yang menandakan bahwa lereng tiang 4 Jembatan Penggaron memiliki
kekuatan sisa sebesar 27,66% sebelum mengalami keruntuhan