Abstract:
Bencana alam merupakan fenomena alam yang berdampak negatif bagi manusia dan lingkun gan, namun
jika dipersiapkan dengan baik dampak tersebut dapat dikurangi. Hal ini terbukti dari negara-negara yang
memiliki pedoman manajemen bencana yang baik. Sekolah merupakan salah satu yang terkena dampak
besar akibat ketidakpahaman siswa dalam menghadapi bencana. Panduan Penerapan Sekolah Siaga
Bencana (LIPI) dibuat dengan tujuan sekolah-sekolah di Indonesia aman bencana namun belum
memiliki kategori Pengetahuan dan Sikap yang spesifik dan dapat dijadikan acuan. Oleh karena itu,
pengembangan pada Panduan Penerapan Sekolah Siaga Bencana perlu dilakukan. Pengembangan
instrument Pengetahuan dan Sikap dilakukan dengan mengkaji literatur dan standar -standar lain yang
berhubungan. Setelah proses validasi dilakukan, pengembangan intrumen menghasilkan 3 sub-kategori
yang akan di bobotkan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan pendapat para
ahli dalam kesiapsiagaan bencana dan pencegahan bencana. Hasil dari pembobotan tersebut adalah
Prosedur Tetap sebesar 33%; Pengetahuan tentang Bencana dan Penanggulangan Bencana sebesar
43%; dan Akses Pengetahuan tentang Bencana dan Penanggulangan Bencana sebesar 24%