Abstract:
Berdiri sejak 2015, Terminal Coffee cabang Jalan Makmur merupakan salah
satu kedai kopi yang berlokasi di Bandung. Produk utama yang dijual oleh Terminal
Coffee adalah kopi berbasis espreso dan manual brew. Dari tahun 2015 hingga 2016,
penjualan kopi mengalami peningkatan dari 9.294 gelas kopi per tahun menjadi 18.569.
Namun, dari tahun 2016 hingga 2018 penjualan kopi mengalami penurunan dari 18.569
gelas kopi per tahun menjadi 12.408 gelas kopi per tahun. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan dalam jumlah kedai kopi di Bandung, sehingga niat beli ulang konsumen
Terminal Coffee menurun. Penurunan dalam niat beli ulang konsumen mengakibatkan
penurunan pendapatan, sehingga diperlukan perbaikan untuk meningkatkan niat beli
ulang.
Penelitian ini diawali dengan penentuan model penelitian beserta variabel dan
atribut yang diduga berpengaruh terhadap niat beli ulang di kedai kopi. Kemudian,
dilakukan penyusunan dan penyebaran kuesioner kepada konsumen kedai kopi. Dari
hasil penyebaran kuesioner, didapatkan sebanyak 126 responden dan dilakukan
pengolahan data menggunakan metode PLS-SEM untuk mengevaluasi model
pengukuran dan struktural. Pengukuran niat beli ulang pada Terminal Coffee saat ini
dilakukan dengan menghitung rata-rata dari setiap variabel.
Dalam evaluasi model pengukuran, dilakukan penghilangan sejumlah indikator.
Kemudian, model dinyatakan valid dan variabel dapat diandalkan. Dalam evaluasi model
struktural, dilakukan uji signifikansi serta analisis nilai path coefficient dan total effect
untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap niat beli ulang. Dari hasil
pengujian diketahui bahwa variabel yang berpengaruh pada niat beli ulang adalah
kualtias kopi, kualitas lingkungan, program loyalitas, biaya peralihan, citra merek, dan
kepuasan konsumen. Usulan perbaikan yang diberikan antara lain pengadaan coffee
cupping secara rutin, pembuatan program loyalitas, dan penambahan jumlah stop
kontak.