Algoritma Bee Colony untuk permasalahan Flow Shop Scheduling

Show simple item record

dc.contributor.advisor Nugraheni, Cecilia Esti
dc.contributor.author Yosua
dc.date.accessioned 2020-05-06T11:12:04Z
dc.date.available 2020-05-06T11:12:04Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39334
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10824
dc.description 1655 - FTIS en_US
dc.description.abstract Skripsi ini membahas mengenai penyelesaian permasalahan Flow Shop Scheduling. Flow Shop Scheduling adalah penjadwalan yang melibatkan n pekerjaan dan m mesin dalam urutan proses yang sama, di mana tiap mesin memproses tepat 1 pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Pada Flow Shop Scheduling, saat sebuah mesin melakukan pekerjaan, maka mesin lain tidak dapat melakukan pekerjaan yang sejenis dalam waktu yang sama. Urutan pengerjaan yang berbeda mampu menghasilkan waktu total pengerjaan yang berbeda. Hasil akhir dari permasalahan ini adalah waktu total pengerjaan berdasarkan urutan pengerjaan pekerjaan yang dilakukan. Ada banyak algoritma yang dapat dipakai untuk menentukan urutan pengerjaan pekerjaan tersebut. Pada skripsi ini algoritma yang digunakan untuk mencari urutan pengerjaan pekerjaan flow shop adalah algoritma bee colony. Algoritma bee colony adalah algoritma yang menerapkan metode metaheuristik dan melakukan optimasi sesuai cara kerja dari koloni lebah. Tujuan dari perangkat lunak yang dibuat adalah menampilkan jadwal (terbaik) beserta waktu akhir dari sebuah jadwal. Perangkat lunak pada penelitian ini memberikan jadwal yang berkualitas baik dari sejumlah jadwal yang dihasilkan flow shop scheduling. Pengukuran kualitas dilakukan dengan menggunakan Taillard’s Benchmark. Untuk mengetahui kinerja dari algoritma ini, akan dilakukan eksperimen yang mengganti nilai parameter yang ada pada perangkat lunak. Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dengan mengganti nilai parameter yang ada, ukuran dari populasi lebah, banyaknya iterasi, dan jumlah limit dari lebah dapat mempengaruhi kandidat solusi yang didapat. Limit merupakan parameter kontrol seekor lebah saat mencari sumber makanan baru. Semakin banyak jumlah lebah, banyak iterasi, dan limit yang digunakan, semakin baik waktu akhir urutan pekerjaan yang didapat. Algoritma bee colony mampu mencapai batas atas dari kasus Taillard pada beberapa kasus di jumlah mesin 5 dan 20 pekerjaan. Semakin banyak jumlah mesin dan pekerjaan pada kasus yang ingin dioptimasi, semakin buruk nilai waktu akhir urutan pekerjaan yang didapat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains - UNPAR en_US
dc.subject Algoritma Bee Colony en_US
dc.subject Flow Shop en_US
dc.subject Penjadwalan en_US
dc.title Algoritma Bee Colony untuk permasalahan Flow Shop Scheduling en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2015730067
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0427116901
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI618#Teknik Informatika


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account