Abstract:
Skripsi ini membahas mengenai penyelesaian permasalahan Flow Shop Scheduling. Flow Shop
Scheduling adalah penjadwalan yang melibatkan n pekerjaan dan m mesin dalam urutan proses
yang sama, di mana tiap mesin memproses tepat 1 pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Pada
Flow Shop Scheduling, saat sebuah mesin melakukan pekerjaan, maka mesin lain tidak dapat
melakukan pekerjaan yang sejenis dalam waktu yang sama. Urutan pengerjaan yang berbeda
mampu menghasilkan waktu total pengerjaan yang berbeda. Hasil akhir dari permasalahan ini
adalah waktu total pengerjaan berdasarkan urutan pengerjaan pekerjaan yang dilakukan.
Ada banyak algoritma yang dapat dipakai untuk menentukan urutan pengerjaan pekerjaan
tersebut. Pada skripsi ini algoritma yang digunakan untuk mencari urutan pengerjaan pekerjaan
flow shop adalah algoritma bee colony. Algoritma bee colony adalah algoritma yang menerapkan
metode metaheuristik dan melakukan optimasi sesuai cara kerja dari koloni lebah. Tujuan dari
perangkat lunak yang dibuat adalah menampilkan jadwal (terbaik) beserta waktu akhir dari
sebuah jadwal. Perangkat lunak pada penelitian ini memberikan jadwal yang berkualitas baik
dari sejumlah jadwal yang dihasilkan flow shop scheduling. Pengukuran kualitas dilakukan
dengan menggunakan Taillard’s Benchmark. Untuk mengetahui kinerja dari algoritma ini, akan
dilakukan eksperimen yang mengganti nilai parameter yang ada pada perangkat lunak.
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dengan mengganti nilai parameter yang ada,
ukuran dari populasi lebah, banyaknya iterasi, dan jumlah limit dari lebah dapat mempengaruhi
kandidat solusi yang didapat. Limit merupakan parameter kontrol seekor lebah saat mencari
sumber makanan baru. Semakin banyak jumlah lebah, banyak iterasi, dan limit yang digunakan,
semakin baik waktu akhir urutan pekerjaan yang didapat. Algoritma bee colony mampu mencapai
batas atas dari kasus Taillard pada beberapa kasus di jumlah mesin 5 dan 20 pekerjaan. Semakin
banyak jumlah mesin dan pekerjaan pada kasus yang ingin dioptimasi, semakin buruk nilai
waktu akhir urutan pekerjaan yang didapat.