Abstract:
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda pembangunan
berkelanjutan yang diadopsi oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), salah satunya adalah negara Indonesia. Tujuh belas SDGs dengan target terkait tiga
hal (konsep Triple Bottom Line) yaitu aspek lingkungan (planet), sosial (people) dan
ekonomi (profit) atau 3P bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan kemakmuran bagi
manusia dan lingkungan baik di masa ini maupun di masa yang akan datang.
Berkembangnya isu-isu mengenai keberlanjutan juga mempengaruhi
perusahaan-perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Bagi sebagian perusahaan, tanggung
jawab sosial (Corporate Social Responsibility – CSR) masih dipandang sebagai cost center
tanpa hasil nyata yang berarti. Selain itu, semakin berkembangnya teknologi dan dalam
memasuki revolusi industri 4.0 menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Keuntungannya adalah kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI) yang
membuat proses bisnis perusahaan menjadi semakin efisien, terutama pada efisiensi biaya
dan waktu. Namun di sisi lain, hal ini menimbulkan isu ketenagakerjaan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data
berupa content analysis, lalu dilanjutkan dengan menilai kesesuaian pengungkapan indikator
berdasarkan panduan dalam penyusunan laporan keberlanjutan dan laporan tahunan. Objek
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT
Bank Syariah Mandiri, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dan
PT Bank Permata Tbk.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sembilan perusahaan yang diteliti
pada industri perbankan mengungkapkan mengenai human capital baik berdasarkan GRI
Standards, maupun intellectual capital. Berdasarkan persentase rata – rata, PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan perusahaan di industri perbankan yang
mengungkapkan dengan hasil rata – rata tertinggi yaitu sebesar 42% dan perusahaan yang
rata – rata persentase pengungkapannya terendah adalah PT Syariah Mandiri yaitu sebesar
17%. Berdasarkan intellectual capital, perusahaan dengan rata – rata pengungkapan tertinggi
adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar 100% dan perusahaan dengan rata –
rata tingkat pengungkapan terendah indikator intellectual capital aspek human capital adalah
PT Bank Permata Tbk sebesar 87%. Tren pengungkapan indikator GRI Standards dan
intellectual capital aspek human capital menunjukkan informasi yang diungkapkan oleh
perusahaan – perusahaan di industri perbankan cukup stabil dari tahun ke tahun. Sebaiknya
perusahaan melakukan pengungkapan indikator GRI Standards dan intellectual capital
secara lengkap agar perusahaan dapat menjadi lebih transparan dalam memberikan informasi
mengenai aspek human capital bagi seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan.