Abstract:
Sumber daya budaya Korea Selatan yang lebih dikenal dengan
sebutan Hallyu memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi
kepentingan negara salah satunya adalah untuk mengubah citra negatif
negara di mata negara lain. Salah satu negara yang memiliki persepsi negatif
terhadap Korea Selatan adalah Jepang yang dibuktikan melalui kemunculan
Kenkanryu dan organisasi Zaitoku-kai sebagai bentuk sentimen anti-Korea.
Persepsi negatif Jepang terhadap Korea Selatan mencapai puncaknya di
tahun 2012 ketika presiden Lee Myung-bak mengunjungi pulau sengketa
antara kedua negara yaitu pulau Dokdo. Karena Korea Selatan memiliki
banyak kepentingan dengan Jepang, maka Korea Selatan perlu untuk
mengubah persepsi negatif Jepang yang dilakukan melalui upaya diplomasi
budaya dengan menggunakan Hallyu yang didalamnya terbagi lagi menjadi
3 bagian yaitu Korean Drama, Korean Pop, dan Korean Culture. Oleh
karena itu, rumusan pertanyaan penelitian adalah "Apa upaya diplomasi
budaya Korea Selatan terhadap Jepang melalui Hallyu untuk mengubah citra
negara Korea Selatan tahun 2012-2015? Dalam melakukan penelitian ini
penulis menggunakan konsep pemikiran kebijakan luar negeri, soft power,
diplomasi, diplomasi multi jalur, diplomasi publik, dan diplomasi budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upaya untuk mengubah citra
Korea Selatan yang negatif di Jepang, upaya yang dilakukan oleh aktor
negara adalah dengan menyelenggarakan festival Korean Drama, festival
Korean Pop, festival pertukaran budaya, festival makanan, pameran Hallyu
dan juga program pertukaran pelajar. Dari seluruh upaya yang dilakukan
oleh aktor negara, aktor negara berperan sebagai inisiator dan pemberi dana
yang selalu melibatkan aktor non-negara di setiap kegiatannya. Sedangkan
upaya yang dilakukan oleh aktor non-negara adalah melalui penayangan
drama Korea, mengadakan audisi K-Pop, mengadakan konser grup K-Pop,
merekrut anggota grup K-Pop asal Jepang, membuka toko pakaian, merilis
kosmetik, dan juga menyelenggarakan pameran Hallyu. Dalam melakukan
kegiatannya, aktor non-negara tidak selalu bekerjasama dengan aktor
negara, namun setiap kegiatan yang dilakukannya sejalan dengan tujuan
negara dalam mengubah citra negaranya di mata negara lain.