Dampak UNFPA - UNICEF joint programme on female genital mutilation/cutting : accelerating change pada kebijakan dalam negeri Mesir, Somalia dan Guinea

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dewi, Elisabeth Adyiningtyas Satya
dc.contributor.author Natasha, Zefanya
dc.date.accessioned 2020-04-20T07:54:09Z
dc.date.available 2020-04-20T07:54:09Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39254
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10651
dc.description 9112 - FISIP en_US
dc.description.abstract Female Genital Mutilation or Cutting (FGM/C) adalah tindak: pemotongan organ eksternal alat kelamin perempuan baik secara keseluruhan ataupun sebagian. Tidak: ada alasan atau keuntungan medis yang menyatakan bahwa FGM/C harus dilakukan pada perempuan sedangkan resiko medis yang harus diterima perempuan yang mengalami FGM/C begitu berbahaya. FGM/C yang memiliki resiko berbahaya bagi perempuan masih terns dilakukan secara turun menurun karena harga diri perempuan diukur melalui tindakan ini. Sebagai tanggapan atas FGM/C, UNFPA dan UNICEF hadir untuk membantu negaranegara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan bekerjasama dan membuat UNFPA-UNICEF Joint Programme on Female Genital Mutilation/ Cutting: Accelerating Change yang dijalankan pada 15 negara di Afrika. Penelitian ini akan hanya berfokus pada 3 negara yang menjadi bagian dari program yaitu Mesir, Guinea, dan Somalia yang secara statistik memiliki angka FGM/C tertinggi. Dengan program yang digagas oleh UNICEF dan UNFPA maka munculah pertanyaan "Apa dampak UNFPA-UNICEF JOINT PROGRAMME ON FEMALE GENITAL MUTILATION/CUTTING: ACCLERATING CHANGE terhadap kebijakan dalam negeri Mesir, Somalia, dan Guinea terkait FGM/C?" Untuk membantu penulis menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini mengacu kepada teori libelarisme institusional dan didukung oleh konsep fungsi IGOs untuk: melihat dampak yang diberikan kedua organisasi intemasional terhadap kebijakan dalam negeri. Penelitian ini juga menggunakan konsep policy making dan konsep HAM untuk melihat tanggapan pemerintah atas pendekatan yang dilakukan organisasi intemasional. Pada akhir penelitian penulis menemukan dampak dari UNFPA-UNICEF Joint Programme terhadap kebijakan dalam negeri Mesir, Somalia, dan Guinea. Program yang diimplementasikan di Mesir belum menghasilkan kebijakan barn. Sedangkan Somalia dan Guinea berhasil membuat deklarasi dan undang-undang terkait peniadaan FGM/C en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Female Genital Mutilation/Cutting en_US
dc.subject UNFPA-UNICEF JOINT PROGRAMME ON FEMALE GENITAL MUTILATION/CUTTING en_US
dc.subject ACCLERATING CHANGE en_US
dc.subject ebijakan dalam negeri en_US
dc.subject Mesir en_US
dc.subject Somalia en_US
dc.subject Guinea en_US
dc.subject peniadaan FGM/C en_US
dc.title Dampak UNFPA - UNICEF joint programme on female genital mutilation/cutting : accelerating change pada kebijakan dalam negeri Mesir, Somalia dan Guinea en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2015330027
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417117302
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account