Abstract:
Saat ini industri kuliner, khususnya restaurant merupakan salah satu industri yang memiliki potensi besar di Indonesia. Bisnis kuliner mengalami pertumbuhan sebesar 12,7% di tahun 2018, dan dengan persentase pertumbuhan ini bisnis kuliner berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia (Trihendrawan, 2019). Dengan jumlah restaurant yang cukup banyak tersebut, para pebisnis di bidang restaurant membutuhkan kemampuan untuk berinovasi dan lebih kreatif sehingga bisnis restaurant tersebut dapat bertahan dalam situasi persaingan yang cukup ketat. Menghadapi kondisi tersebut Restaurant X yang bergerak dalam industri kuliner harus meningkatkan pelayanannya terhadap pelanggan, khususnya pelayanan melalui marketing perusahaan dan hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa sistem penilaian kinerja yang baik.
Sistem penilaian kinerja yang baik adalah sistem penilaian yang mampu diandalkan dan terukur. Untuk saat ini, Restaurant X belum memiliki sistem penilaian yang baik karena belum memiliki indikator kinerja yang terukur untuk masing-masing pekerjaan , dan belum memiliki sistem pencatatan serta penyajian hasil kinerja pegawai. Hal ini menyebabkan manager kesulitan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Dengan metode penelitian studi kasus. MIT 90’s Framework digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan analisa eksternal, dan kerangka kerja IMRA digunakan sebagai alat pada strategi. BPMN digunakan untuk menggambarkan proses produksi usulan bagi Restaurant X.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, akan dibentuk rancangan sistem yang dapat membantu penilaian pelayanan di Restaurant X. Tampilan pengguna penyajian hasil kinerja (MIS) akan menghasilkan kategori pegawai berdasarkan kinerjanya yang di sesuaikan dengan Performance Indicator (PI). Hal ini perlu dilakukan karena masing-masing pegawai dalam bagian yang berbeda memiliki Performance Indicator (PI) yang berbeda. Misalnya : Staff marketing.