Abstract:
Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor penting bagi ekonomi Indonesia. Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat pertumbuhannya ke - 9 di dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di Kawasan Asia Tenggara. Salah satu pendorong pada sektor ini yaitu pada sub sektor kuliner. Indonesia sendiri memiliki kuliner yang beragam. Salah satu provinsi yang memiliki wisata kuliner beragam yaitu Provisi Jawa Barat, termasuk salah satu kotanya yaitu Kota Bandung. Usaha pada sektor ini menjadi menjanjikan mengingat bahwa kebutuhan pokok manusia salah satunya untuk makan. Oleh sebab itu, banyak resto / kafe / tempat makan yang bermunculan di Kota Bandung ini, salah satunya yaitu Kopi Q yang terletak di perumahan Mekar Wangi Bandung.
Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam industri ini, tentunya perusahaan harus menyiapkan strategi terbaik guna mempertahankan usahanya tersebut. Maka dari itu, dalam tulisan ini, penulis melakukan analisa terhadap strategi bersaing yang diaplikasikan oleh Kopi Q, dengan melihat juga matriks Generik Porter serta dengan menganalisa faktor lingkungan internal (SDM, Operasi, Keuangan, Bauran Pemasaran “7P” dan STP) dan juga eksternal (PESTLE dan 5 kekuatan porter) perusahaan tersebut, melalui kegiatan wawancara dan juga observasi langsung dengan pihak Kopi Q, dan melakukan penelitian kepustakaan untuk melengkapi tulisan ini. Hasil yang didapat dari analisa faktor internal dan eksternal kemudian dilanjutkan dengan menggunakan matriks SWOT, Matriks Internal - Eksternal, dan Matriks QSPM.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa dari matriks SWOT dan matriks Internal – Eksternal, menunjukkan posisi Kopi Q pada kuadran IV, yaitu posisi tumbuh dan berkembang, yang terdiri dari strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, dan strategi pengembangan produk. Kemudian, pada matriks QSPM strategi yang sesuai untuk diaplikasikan pada Kopi Q untuk dapat terus bertahan dan bersaing pada pasarnya, yaitu strategi pengembangan produk.