Abstract:
Seorang investor harus memperhatikan faktor-faktor makro ekonomi yang berpengaruh pada pasar modal untuk dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Salah satu peristiwa yang dipercaya mampu mempengaruhi kondisi ekonomi global adalah perubahan tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat, Fed Rate, yang terjadi sebanyak 4 kali selama tahun 2018. Kenaikan Fed Rate tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang juga berpengaruh terhadap pasar modal Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa reaksi investor di Indonesia terhadap peristiwa pengumuman kenaikan Fed Rate selama tahun 2018.
Penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study) yang menganalisa reaksi investor pada saat sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan Fed Rate. Sampel penelitian adalah abnormal return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 5 hari sebelum dan sesudah peristiwa pada masing-masing periode, yaitu tanggal 21 Maret, 13 Juni, 26 September, dan 19 Desember 2018, yang dihitung dengan metode peramalan trend-projection least-squares. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan metode paired t-test untuk membuktikan adanya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan Fed Rate.
Hasil pengujian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return IHSG sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman kenaikan Fed Rate meskipun secara deskriptif terlihat ada perbedaan di setiap periode peristiwa. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi yang diperoleh dari paired t-test untuk masing-masing periode Maret, Juni, September, dan Desember adalah 0,692, 0,705, 0,407, dan 0,809. Nilai-nilai tersebut lebih besar dari α=0,05, sehingga hipotesis penelitian ditolak, artinya tidak terdapat reaksi investor yang signifikan setelah terjadi peristiwa pengumuman kenaikan Fed Rate. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan dan mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang terjadi karena berpotensi mengandung informasi relevan yang bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi untuk memperoleh keuntungan ataupun menghindari risiko kerugian. Pembuat kebijakan moneter sebaiknya memperhatikan reaksi pasar modal terhadap suatu perubahan faktor makro ekonomi dan mempublikasikan rencana perubahan kebijakan agar investor dapat melakukan antisipasi.