Abstract:
Peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sector industri yang sangat membantu perekonomian Indonesia. Menurut badan pusat statistik, UMKM di Indonesia pada tahun 2014 adalah sebanyak 57,9 juta dan memiliki kontribusi pada PDB sebesar 58.92% dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97.3%, sampai saat ini masih mengalami peningkatan. UMKM tidak selalu menjual produknya secara offline. Beberapa pelaku UMKM melihat perkembangan teknologi dan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 50% dari total penduduk menjadi peluang untuk memasarkan produknya secara online. Salah satunya adalah Star.co. Star.co Merupakan bisnis online berbasis e-commerce yang baru berdiri selama satu tahun. Keuntungan yang dihasilkan Star.co dalam waktu satu tahun bisnis ini berjalan berluktuatif tetapi masih menghasilkan keuntungan. Namun, pemilik ingin mengembangkan bisnisnya secara offline. Pada umumnya, kendala yang dihadapi perusahaan baru (startup company) adalah sulitnya untuk mendapatkan modal dan tidak melakukan perencanaan mau dibawa kemana usaha tersebut karena, biasanya untuk mendirikan suatu usaha memerlukan modal yang tidak sedikit. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja perusahaan berdasarkan analisa laporan keuangan periode November 2016, menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu, rasio likuiditas, rasio aktifitas, rasio profitabilitas, bagaimana perencanaan laba perusahaan tanpa melakukan pengembangan usaha, bagaimana perencanaan laba dengan melakukan pengembangan usaha serta bagaimana evaluasi perencanaan laba perusahaan dengan melakukan pengembangan usaha. Untuk mencapai hasil penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif sebagai metode penelitian dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Hasil dari penelitian serta pembahasan yang dilakukan adalah kinerja keuangan perusahaan Star.co dalam menjalankan bisnis online dalam kurun waktu satu tahun sudah baik. Hal itu dapat dilihat dari hasil analisis rasio-rasio keuangan. Perusahaan dinilai dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya. Namun, apabila pemilik tetap ingin mengembangkan bisnisnya secara offline keuntungan yang akan diperoleh tidak akan sebesar jika bisnis dijalankan secara online. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pemilik memanfaatkan dengan maksimal social media yang telah digunakan untuk memasarkan produk dan sebagai alternatif kedua, penulis menyarankan agar pemilik melakukan endorsement agak produk dapat lebih dikenal oleh masyarakat yang kemudian diharapkan agar minimbulkan niat untuk membeli produk. Lalu, penulis menyarankan agar pemilik membayar melakukan peminjaman kepada pihak ketiga untuk menutupi aktivitas aktiva karena untuk mengembangkan usaha secara offline, perusahaan masih kekurangan dana. Terakhir, penulis menyarankan agar pemilik melakukan pembayaran pajak sesuai dengan tariff yang telah ditentukan oleh pemerintah.